Adaptasi anime dari light novel Hige wo Soru. Soshite Joshikousei wo Hirou (Higehiro: After Being Rejected, I Shaved and Took In a High School Runaway) mungkin sedang menjadi sorotan saat ini, tetapi tidak dapat dihindari bahwa plot yang berpusat pada seorang gadis SMA kabur dari rumah dan tinggal dengan seorang pekerja kantoran yang tidak meminta apapun darinya ini cukup kontroversi.
Faktanya, sejak pemilihan judul tampaknya penulis sempat berselisih pendapat, dan saat ini telah membuat beberapa publikasi tentang hal itu.
Di Twitter 25 Maret lalu, Shimesaba menulis: “Hal yang paling mengerikan di Twitter adalah ketika pembaca membuat komentar seperti ‘Saya ingin memilih seorang gadis dari sekolah menengah juga!’ Tapi saya pikir Anda harus berhenti membuat lelucon seperti itu.
Itu membuat Anda seperti sama saja mengatakan “Aku akan membunuhmu juga!”
Penulis mencatat dalam postingan lain: “Selain itu, saya telah melihat beberapa orang yang membela Higehiro mengatakan, ‘Dalam kehidupan nyata, itu akan menjadi kejahatan, tetapi kita berbicara tentang karya fiksi, jadi jangan menganggapnya terlalu serius.” Namun dalam sebuah karya fiksi, selama bersetting di Jepang modern, tindakan seperti itu tetap merupakan tindakan kriminal. “Higehiro” adalah cerita tentang aktivitas kriminal, jangan salah tentang itu. Jangan berdebat dengan orang lain berdasarkan informasi yang salah.
Ia menambahkan: “Tindak kriminal adalah sesuatu yang tidak boleh dilakukan dengan alasan apapun. Hidup di bawah hukum, itu adalah perbuatan jahat. Namun, menggambarkan kejahatan dalam sebuah cerita di atas kertas bukanlah kejahatan, saya harap Anda bisa membedakan garis antara fakta dan fiksi.”
Serial Higehiro telah disiarkan di Jepang sejak 5 April lalu dan dikonfirmasi dengan total tiga belas episode, platform Crunchyroll bertanggung jawab atas distribusinya di Barat, Muse Indonesia menayangkannya dengan subtitle Indonesia di YouTube channel resminya. Selain itu, novel yang ditulis oleh Shimesaba dan diilustrasikan oleh Booota ini diterbitkan oleh penerbit Sneaker Bunko dari Kadokawa sejak Februari 2018.
