Merchandise Kimetsu no Yaiba Menguras Dompet Orang Tua di Jepang

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +


Saat artikel ini dibuat film Kimetsu no Yaiba: Mugen Train baru saja melampaui pendapatan kotor sekitar 20 miliar yen, namun kepopuleran itu tidak hanya membawa dampak positif maupun negatif. Terlebih lagi orang tua yang memiliki anak, sehingga istilah “Kimetsu Binbou (atau Kemiskinan karena Kimetsu – # 鬼 滅 貧乏)” menjadi viral di Twitter Jepang.

Istilah ini viral di Jepang pada 29 Oktober, setelah acara GUTTO-LUCK! dari TBS yang mewawancarai model Ako Hina. Dia mengatakan kalau dia dan putrinya sangat menyukai serial Kimetsu no Yaiba, Hina menulis dalam blog pribadinya kalau dia lelah karena anaknya terus menerus meminta untuk dibelikan merchandise dari film yang belakangan ini sering dibicarakan.

Merchandise Kimetsu no Yaiba Menguras Dompet Orang Tua di Jepang

Beberapa hari kemudian istilah itu menjadi viral karena postingan lain Hina mengatakan keluhan yang sama. Di antaranya, dia menunjukkan sebuah foto yang menjelaskan bahwa dia telah membelikan anaknya es krim bertema Kimetsu no Yaiba, dia juga mengatakan kalau dia menyadari bahwa makanan itu tidak akan dia beli jika bukan karena permintaan anaknya.

Selama wawancaranya, Hina menyebutkan bahwa dia menghabiskan lebih dari 30.000 yen (sekitar $ 288) sehari untuk barang-barang yang berkaitan dengan serial tersebut. Adapun pria lain yang juga diwawancarai menyatakan bahwa dia telah menghabiskan lebih dari 50.000 yen (sekitar $ 480) sehari untuk merchandise yang sama. Dia juga menyatakan bahwa kamar anaknya sekarang penuh dengan merchandise yang harganya lebih dari 300.000 yen (sekitar $ 2.800).

Besar biaya yang dikeluarkan bukan hanya kesalahan anaknya, tetapi kesalahan orang tua yang tidak bisa mengontro ekonomi. Pria tersebut berkomentar bahwa dia tidak dapat menghindari untuk membeli produk-produk dari Kimetsu no Yaiba, karena dia sangat senang melihat senyum di wajah anak-anaknya.

Gotouge Beberkan Seri yang Menjadi Inspirasinya Untuk Membuat Manga Kimetsu no Yaiba

Dalam beberapa bulan terakhir, orang tua terus mengeluh karena kelebihan produksi merchandise dari Kimetsu no Yaiba yang saat itu juga menurunkan kualitas, tetapi harganya terus melonjak naik. Penggemar lain juga mengklaim bahwa harga barang terlalu tinggi bahkan pada produk konsumen sehari-hari seperti soda dan coklat yang dibungkus merek dari waralabah tersebut, membuat dompet orang tua di Jepang terkuras.

Source

Blog Pribadi Ako Hina



Share.