Kisah Ratna Sari Dewi, Diangkat Menjadi Manga!

Mungkin sebelumnya tidak banyak dari kalian yang mengenal sosok Ratna Sari Dewi Soekarno (Well, wajar sih karena saat ini beliau tinggal di Jepang). Namun berbeda dengan di Indonesia, di Jepang beliau merupakan salah satu tokoh yang cukup terenal di Negeri Sakura tersebut. Meskipun, saat ini Beliau telah berusia 79 tahun, beliau masih tetap eksis sampai saat ini sebagai Pebisnis, Presenter TV, bahkan kini menjadi Vlogger di Youtube. Beliau juga telah membuat buku biografi, dan dari buku biografi inilah lahir manga ini.

Selain itu, Ibu Dewi Soekarno juga pernah menjadi seiyuu dan Cameo, di beberapa fmovie anime. Salah satunya adalah PriPara Mi~nna no Akogare♪ Let’s Go☆PriPari. Beliau sendiri mengisi suara karakter Ploria Okanda yang merupakan kepala sekolah dari Paprika Private Academy.

Manga yang berjudul Erabareru Onna ni Onarinasai – Dewi Fujin no Konkatsuron (選ばれる女におなりなさい デヴィ夫人の婚活論), merupakan adaptasi dari buku biografi yang berjudul sama. Dimana manga ini akan menceritakan biografi Ibu Dewi Soekarno, dari masa kecil sampai bertemu degan Presiden Soekarno. Ilustrasi dari manga ini akan dikerjakan oleh mangaka keito0000, dan telah terbit di situs majalah wanita WithOnline. Manga ini telah terbit sejak tanggal 29 November 2019 silam. Chapter prolog dari manga ini sendiri telah dipublikasikan pada bulan Agustus yang lalu.

Biografi singkat :

Ibu Ratna Sari Dewi Soekarno ( ラトナ・サリ・デヴィ・スカル/ Ratona Sari Devi Sukaruno), (nama lahir Nemoto Naoko/ 根本七保子 ), atau Lebih dikenal dengan nama Dewi Fujin( デヴィ 夫人 Devi Fujin, yang artinnya “Ibu Dewi” atau “Madame Dewi”). Merupakan salah satu istri Bapak Proklamator kita, Bapak Ir Soekarno. Beliau lahir di Tokyo, Jepang, pada tanggal 6 Februari tahun 1940. Beliau pertama kali bertemu dengan presiden soekarno pada tahun 1959 (kala itu beliau masih berumur 19 tahun). Mereka bertemu, ketika Presiden Soekarno sedang ada kunjungan kenegaraan di Jepang. Mereka berdua lalu menikah pada tahun 1962, dan memiliki anak yang bernama Kartika Sari Dewi Seokarno.