Geeks, meskipun cerita utama One Piece sudah memiliki ratusan Devil Fruit dengan kekuatan unik dan beragam, masih banyak buah iblis lainnya yang hanya muncul di media non-canon seperti film, game, dan filler anime. Nah, dalam artikel ini adalah daftar sepuluh Devil Fruit non-canon paling kuat, apa saja? Simak selengkapnya ya, Geeks!
Mini Mini no Mi
Dalam dua kemunculannya yang berbeda, Mini Mini no Mi digunakan oleh karakter berukuran besar, yakni Lily Enstomach dalam Z’s Ambition Arc dan Blyue dalam game One Piece: Round the Land. Buah iblis ini memungkinkan penggunanya mengecilkan ukuran tubuh mereka secara drastis, tanpa mengorbankan kekuatan fisik yang dimiliki sebelumnya. Dalam bentuk mini, mereka tetap mempertahankan kekuatan khas ras raksasa, sehingga bisa meninju atau mengangkat objek berat sambil berukuran kecil seperti mainan. Efek ini juga berlaku terhadap barang yang mereka bawa, seperti senjata, yang turut mengecil atau membesar mengikuti ukuran pengguna.
Dalam penerapannya, Mini Mini no Mi memberikan fleksibilitas dalam pertempuran jarak dekat dan operasi siluman. Pengguna bisa menyelinap ke tempat yang sulit dijangkau, lalu kembali ke ukuran asli untuk menyerang musuh secara mengejutkan. Buah ini sangat cocok digunakan oleh karakter bertubuh besar seperti buccaneer atau raksasa yang ingin bergerak lebih efisien di medan perang yang sempit. Namun, kekuatan ini tidak memiliki pengaruh besar terhadap elemen lingkungan, seperti api atau air, serta tidak memperkuat serangan selain dari dimensi tubuh yang dimodifikasi.
Karena tidak menghasilkan serangan langsung atau efek destruktif masif, Mini Mini no Mi berada di posisi paling bawah dalam daftar ini. Meski berguna untuk strategi dan penyamaran, kemampuannya lebih tergolong utilitas daripada dominasi tempur. Namun begitu, jika digunakan secara kreatif oleh pengguna berpengalaman, potensi dari buah ini tetap bisa menyulitkan banyak lawan.
Inu Inu no Mi
Buah ini dikonsumsi oleh Pato, karakter dalam game Unlimited World Red yang juga merupakan seekor pena hidup. Inu Inu no Mi, Model: Bake-danuki, memungkinkan penggunanya mengubah daun menjadi objek atau makhluk lain. Transformasi ini bisa menciptakan salinan dari tempat, orang, bahkan serangan. Prosesnya dilakukan dengan menuliskan bentuk yang diinginkan pada daun, dan kemudian hasilnya akan muncul dalam bentuk nyata, meskipun kualitasnya tidak setara dengan objek atau individu asli. Kloning dari buah ini cenderung lebih lemah dan kadang bisa dikendalikan balik oleh lawan.
Dalam pertarungan, kemampuan ini bisa menciptakan kekacauan dan memperbanyak jumlah “pasukan” di pihak pengguna. Strategi seperti memancing musuh untuk menyerang klon atau mengelabui mereka dengan ilusi area bisa digunakan untuk menciptakan momen serangan balik. Namun, karena klon-klon ini tidak sepenuhnya tangguh, mereka mudah dihancurkan oleh musuh berpengalaman atau yang memiliki kemampuan pengamatan tinggi. Itu menjadikan buah ini lebih cocok digunakan sebagai taktik pendukung daripada andalan utama.
Fakta bahwa Pato sendiri adalah objek hidup hasil konsumsi Zoan menjadikan buah ini cukup unik. Dalam konteks cerita canon, kekuatan transformasi seperti ini memiliki potensi besar jika dipadukan dengan karakter yang licik atau manipulatif. Akan tetapi, batasan pada kekuatan dan daya tahan klon membuatnya masih kalah jauh dari buah-buah iblis destruktif yang lain.
Raki Raki no Mi
Raki Raki no Mi muncul di One Piece Film: Gold, digunakan oleh Baccarat untuk menguras keberuntungan orang lain dan menyerapnya ke dirinya sendiri. Cukup dengan menyentuh target, keberuntungan mereka akan pindah dan membuat pengguna memiliki probabilitas tinggi untuk menang dalam segala situasi. Dalam konteks kasino Gran Tesoro, ini berarti Baccarat bisa memastikan kemenangan terus-menerus. Dalam situasi pertempuran, ini menjadikan segala serangan lawan meleset atau tidak berdampak besar padanya.
Namun, keberhasilan dari kemampuan ini sangat tergantung pada kontak langsung. Pengguna harus menyentuh korban terlebih dahulu, yang menjadikan mereka cukup rentan di awal pertarungan. Selain itu, jika pengguna terlalu bergantung pada keberuntungan tanpa keterampilan tempur mumpuni, celah dalam pertahanan akan sangat mudah dieksploitasi. Dalam film, Usopp menunjukkan bahwa serangan acak pun bisa berbalik menguntungkan lawan jika pengguna tidak berhati-hati terhadap efek sampingnya.
Kekuatan Raki Raki no Mi sangat cocok dalam konteks tertentu, terutama dalam perjudian atau pertempuran yang membutuhkan hasil instan. Tetapi dalam pertempuran besar yang berlangsung lama, efeknya bisa tidak stabil, apalagi jika lawan memiliki kemampuan menghindari kontak fisik. Meski unik dan berbahaya dalam skenario terbatas, buah ini tetap tergolong sebagai kekuatan kelas menengah dalam daftar ini.
Jara Jara no Mi
Buah iblis Jara Jara no Mi digunakan oleh Mad Treasure dalam episode filler pengantar One Piece Film: Gold. Kekuatan ini memungkinkan pengguna untuk menciptakan dan mengontrol rantai dari tubuhnya. Tidak hanya muncul dalam bentuk fisik standar, rantai ini bisa dimodifikasi dalam hal ukuran, bentuk, dan bahkan jenis material—dari logam biasa, hingga material sekuat berlian. Kekuatan ini membuka peluang untuk bertahan, menyerang, atau mengikat musuh dengan berbagai cara sesuai kebutuhan.
Penggunaan rantai secara kreatif menjadikan kemampuan ini efektif dalam pertempuran satu lawan satu maupun melawan kelompok. Rantai bisa difungsikan sebagai cambuk, perisai, atau bahkan jembatan untuk berpindah tempat. Mad Treasure memanfaatkan kekuatan ini untuk menyerang dari berbagai arah, membatasi ruang gerak lawan, serta membentuk perlindungan keras ketika diserang balik. Ketika dikombinasikan dengan mobilitas tinggi, pengguna bisa menciptakan pola serangan yang terus berubah-ubah dengan sulit diprediksi.
Namun, seperti banyak buah Paramecia lainnya, kekuatan ini tetap bergantung pada kondisi fisik pengguna. Jika pengguna kehilangan fokus atau tidak memiliki kemampuan bertarung jarak dekat yang baik, potensi dari buah ini bisa dibatasi. Kekuatan Jara Jara no Mi sangat berguna dalam skenario pertarungan yang dinamis, tetapi tetap berada di kelas menengah karena tidak memiliki dampak skala besar terhadap lingkungan atau musuh dalam jumlah besar.
Nuke Nuke no Mi
Nuke Nuke no Mi digunakan oleh Tanaka, salah satu anggota Gran Tesoro di One Piece Film: Gold. Kemampuan ini memberikan penggunanya kekuatan untuk menembus benda padat seperti tembok, lantai, atau dinding. Yang unik, pengguna juga bisa mengalihkan kekuatan ini kepada orang lain melalui sentuhan, memungkinkan mereka ikut menembus objek bersamanya. Dalam film, kemampuan ini digunakan untuk berpindah-pindah ruangan secara instan dan mengejar lawan di tempat yang mustahil dijangkau secara normal.
Mobilitas menjadi senjata utama dari buah ini. Pengguna bisa menyelinap, melarikan diri, atau menyergap lawan dari arah yang tidak terduga. Dalam medan tempur tertutup seperti kapal atau fasilitas besar, Nuke Nuke no Mi menjadikan penggunanya sulit dilacak dan hampir mustahil dibatasi ruang geraknya. Serangan bisa dilakukan dari dalam tanah atau muncul tiba-tiba di belakang lawan. Ini memberikan keunggulan taktis yang luar biasa, apalagi dalam situasi penyergapan.
Namun, kelemahan utama dari kekuatan ini terletak pada fokus pertahanan. Buah ini tidak memperkuat kekuatan serangan pengguna, sehingga pengguna tetap memerlukan kemampuan bela diri atau senjata untuk melumpuhkan lawan. Tanpa dukungan gaya bertarung yang efektif, kemampuan ini bisa terbatas pada taktik lari dan sembunyi saja. Meskipun begitu, dalam konteks tempur yang memanfaatkan lingkungan, Nuke Nuke no Mi tetap sangat unggul dan layak berada di posisi atas.
Goe Goe no Mi
Buah ini digunakan oleh El Drago, antagonis dari One Piece: The Movie yang pertama. Goe Goe no Mi memberikan kemampuan untuk mengubah suara teriakan menjadi gelombang energi destruktif. Serangan ini mirip dengan tembakan meriam energi, namun dikeluarkan langsung dari mulut pengguna dalam bentuk teriakan. Ketika ditembakkan ke arah musuh atau objek besar, energi suara ini meledak dan menghancurkan targetnya secara signifikan, dengan efek dentuman yang mirip artileri.
Dalam pertempuran, kekuatan ini memberi keunggulan serangan jarak jauh yang bisa dilancarkan secara cepat tanpa perlu pengisian atau persiapan panjang. Pengguna hanya perlu berteriak, dan gelombang suara langsung berubah menjadi serangan. Dengan latihan dan penguasaan yang cukup, serangan ini bisa diarahkan secara akurat ke satu titik atau dibentuk sebagai gelombang luas untuk menghancurkan banyak musuh sekaligus. Serangan ini juga bisa dilakukan berulang kali, selama suara pengguna masih kuat.
Namun, kelemahan utamanya adalah ketergantungan pada suara yang jelas dan keras. Jika pengguna dilumpuhkan di bagian leher atau kehilangan suaranya karena faktor fisik atau teknik lawan, maka buah ini akan kehilangan fungsinya sepenuhnya. Selain itu, pengguna seperti Luffy yang berbahan karet bisa memantulkan serangan suara, sebagaimana ditampilkan dalam film. Meskipun demikian, daya hancurnya tetap tinggi dan sangat efektif dalam banyak kondisi, menjadikannya salah satu buah non-canon paling mengerikan di medan perang.
Modo Modo no Mi
Ain, wakil dari Neo Marines dalam One Piece Film: Z, adalah pemilik Modo Modo no Mi. Buah ini memberi kemampuan untuk mengeluarkan gelombang energi berwarna merah muda yang bisa mengembalikan usia target hingga 12 tahun ke masa lalu. Efeknya tidak hanya memengaruhi tubuh, tetapi juga kondisi kekuatan dan kemampuan fisik. Dengan satu sentuhan atau kontak serangan, seseorang yang telah dewasa bisa berubah menjadi anak-anak atau remaja, kehilangan seluruh kekuatan tempur dan pengalaman bertarung mereka.
Dalam praktiknya, kekuatan ini sangat berbahaya jika digunakan secara strategis. Ain dapat menyerang dari jarak menengah dan langsung menonaktifkan lawan tanpa harus benar-benar melukai mereka. Tidak seperti kemampuan Jewelry Bonney yang memanipulasi umur lebih fleksibel, Modo Modo no Mi bekerja secara linier dan hanya mundur 12 tahun per serangan, namun tetap efektif sebagai senjata utama. Bahkan pengguna dengan kekuatan tinggi tetap bisa dilumpuhkan jika terkena serangan ini tanpa sempat menghindar.
Keterbatasan buah ini lebih banyak terletak pada jangkauan dan kecepatan serangan. Karena energi ini harus mengenai target dengan akurat, pengguna harus memiliki ketangkasan tinggi dan strategi yang baik. Selain itu, buah ini tidak bekerja pada target yang belum lahir atau yang sudah terlalu muda, menjadikan batas penggunaannya cukup spesifik. Meskipun begitu, dalam kondisi optimal, Modo Modo no Mi bisa menjatuhkan musuh level tinggi tanpa benturan fisik berarti.
Batto Batto no Mi: Model Vampire
Dalam game One Piece: Unlimited World Red, Batto Batto no Mi: Model Vampire dimakan oleh Patrick Redfield, mantan bajak laut legendaris dari era Roger. Buah Zoan langka ini memungkinkan penggunanya berubah menjadi vampir dan mendapatkan berbagai kemampuan fisik yang luar biasa, termasuk regenerasi cepat, peningkatan kekuatan, serta kemampuan teleportasi jarak pendek. Yang paling mencolok dari kekuatan ini adalah kemampuannya menyerap energi kehidupan dari makhluk lain, memperlambat proses penuaan bahkan memperpanjang hidup secara tidak wajar.
Dalam pertempuran, kekuatan ini menciptakan keuntungan besar. Redfield tidak hanya bisa bertahan dari luka serius, tetapi juga terus memperbaharui stamina dan vitalitasnya dengan menyerang lawan. Serangan vampir ini tidak hanya melumpuhkan musuh secara fisik, tetapi juga melemahkan mereka dari dalam. Ditambah dengan mobilitas tinggi dan kemampuan menghilang, ia menjadi lawan yang sulit dilacak dan dihentikan. Mode hybrid dari Zoan ini membuatnya lebih tangguh dibanding banyak pengguna buah iblis tipe lain.
Jika kekuatan seperti ini muncul dalam cerita utama, efeknya bisa sangat mengganggu keseimbangan dunia. Regenerasi dan pengendalian usia adalah kombinasi yang sangat langka, dan jika digunakan oleh karakter yang haus kekuasaan, bisa menjadi kekuatan tirani dalam jangka panjang. Karena potensi menghapus kematian akibat usia dan memperkuat tubuh dengan cepat, Batto Batto no Mi versi vampir pantas mendapat posisi di tiga besar buah non-canon terkuat sejauh ini.
Goru Goru no Mi
Gild Tesoro, antagonis dari One Piece Film: Gold, adalah pengguna buah iblis Goru Goru no Mi yang memungkinkan dia mengendalikan emas dalam jumlah besar, selama material tersebut telah disentuh sebelumnya. Dengan kekuatan ini, dia membangun Gran Tesoro, markas terapung raksasa yang berfungsi sebagai kasino, penjara, dan benteng. Tesoro bisa memanipulasi emas menjadi armor, senjata, bahkan mengubah ruangan menjadi jebakan penuh logam berat. Emas tersebut juga dapat digunakan untuk mengekang musuh, menciptakan medan tempur di mana hanya dia yang punya kendali.
Kemampuan ini juga membuat Tesoro seperti sistem keamanan berjalan. Dia bisa mengetahui siapa yang menyentuh emas di wilayah kekuasaannya, mendeteksi penyusup, dan mengaktifkan sistem pertahanan hanya dengan kehendaknya. Dengan medan tempur yang seluruhnya dikendalikan olehnya, musuh nyaris tak punya ruang untuk bergerak. Kekuatan ini sebanding dengan paramecia top-tier seperti Ito Ito no Mi atau Doku Doku no Mi, karena bersifat ofensif, defensif, dan manipulatif sekaligus.
Meskipun dibatasi oleh syarat “harus menyentuh emas terlebih dahulu”, kenyataan bahwa banyak wilayah di Gran Tesoro sudah penuh emas menjadikan kelemahan ini hampir tidak terasa. Jika kemampuan ini dimiliki karakter dari Pemerintah Dunia atau bahkan anggota God’s Knights, efeknya bisa sangat mengerikan. Kekuatan yang didasarkan pada kemewahan, kontrol, dan dominasi membuat Goru Goru no Mi sangat cocok dijadikan alat simbolis sekaligus nyata dari penguasa absolut dalam dunia One Piece.
Moa Moa no Mi
Puncak daftar ini ditempati oleh Moa Moa no Mi, buah iblis yang digunakan oleh Byrnndi World dalam One Piece 3D2Y. Buah Paramecia ini memungkinkan penggunanya meningkatkan ukuran dan kecepatan objek hingga 100 kali lipat. Dengan kemampuan ini, World mampu menembakkan peluru meriam seukuran kapal dengan kecepatan yang membuatnya tampak seperti meteor. Efek kombinasi antara ukuran dan kecepatan ini menciptakan daya hancur luar biasa, melebihi apa pun yang terlihat dalam sebagian besar buah iblis canon sejauh ini.
Pengguna tidak terbatas hanya pada proyektil atau benda padat. Teorinya, pengguna juga bisa memperbesar senjata, kendaraan, bahkan bagian tubuhnya sendiri untuk memperkuat serangan fisik. Efek peningkatan kecepatan bisa membuat serangan jarak jauh menjadi mustahil dihindari, dan dalam pertarungan laut, kapal musuh bisa dihancurkan sebelum sempat mendekat. Moa Moa no Mi memberikan dominasi mutlak di medan pertempuran terbuka, terutama saat pengguna bisa mengontrol banyak objek sekaligus.
Yang membuat buah ini tidak muncul dalam cerita utama mungkin karena potensinya terlalu ekstrem. Dengan kekuatan yang hampir tanpa batas jika digunakan secara kreatif, Moa Moa no Mi berada pada level berbahaya yang sulit diseimbangkan dalam dunia One Piece. Kemampuan untuk menghancurkan kota atau pulau hanya dengan satu tembakan membuatnya setara atau bahkan lebih kuat dari kekuatan para Yonko. Oleh karena itu, Moa Moa no Mi layak dinobatkan sebagai Devil Fruit non-canon paling kuat sejauh ini.
Geeks, sepuluh Devil Fruit non-canon ini memang belum pernah muncul di cerita utama One Piece, tapi kekuatan mereka nggak bisa diremehkan. Dari manipulasi suara dan keberuntungan, hingga penghancur berskala pulau, tiap buah punya potensi besar jika diterapkan dalam dunia canon. Sebagian bahkan bisa menjadi game-changer jika dimiliki oleh tokoh penting seperti Admiral atau Yonko.
Artikel One Piece: 10 Devil Fruit Non Canon Terkuat! pertama kali tampil pada Greenscene.