10 Plot Hole Terbesar di Anime Dragon Ball!

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +


Dragon Ball memang penuh dengan pertarungan epik dan karakter ikonik, Geeks, tetapi tidak bisa dipungkiri kalau serinya juga meninggalkan sejumlah plot hole yang cukup membingungkan. Beberapa inkonsistensi ini bahkan masih diperbincangkan hingga sekarang. Yuk, kita bahas plot hole terbesar yang ada di dunia Dragon Ball!

Saiyan Tidak Bisa Bernapas di Luar Angkasa

Selama pertarungan melawan Frieza di Planet Namek, diketahui bahwa Saiyan tidak bisa bertahan hidup di luar angkasa. Frieza menggunakan fakta ini sebagai senjata, berniat menghancurkan planet supaya Goku mati karena tidak bisa bernapas. Namun, sejumlah adegan sebelumnya menunjukkan kebalikannya. Misalnya, Bardock terlihat bernapas dengan normal di ruang angkasa saat menghadapi kehancuran Planet Vegeta.

Selain itu, dalam arc sebelumnya di anime Dragon Ball Z, Vegeta sempat menghancurkan Planet Arlia setelah keluar dari pesawat ruang angkasanya tanpa alat bantu pernapasan. Hal ini membuat logika soal ketidakmampuan Saiyan bertahan di ruang angkasa menjadi tidak konsisten. Bahkan, di Dragon Ball klasik, Goku pernah menggunakan Power Pole untuk menjangkau Bulan tanpa ada masalah pernapasan, semakin memperjelas ketidaksesuaian aturan ini di sepanjang seri.

Kontradiksi ini menjadi semakin mencolok saat Dragon Ball Super memperjelas batas kemampuan ras Saiyan. Dengan beragam bukti di sepanjang cerita, konsep bahwa Saiyan tak bisa bernapas di luar angkasa terasa seperti perubahan mendadak yang dilakukan demi menciptakan ketegangan di momen tertentu, tanpa mempertimbangkan kontinuitas cerita sebelumnya.

Frieza Mengetahui Teknik Fusion, Tapi Lupa Begitu Saja

Saat pertarungan sengit dalam Dragon Ball Super: Broly, Frieza tampak kaget mengetahui Goku dan Vegeta bisa menggunakan teknik fusion untuk menjadi Gogeta. Mereka bahkan menyebut bahwa Frieza mungkin tidak mengenal teknik ini karena sudah lama mati. Reaksi ini terlihat aneh, mengingat Frieza sebelumnya sudah melihat Fusion Dance saat berhadapan dengan Gotenks saat invasi Frieza Force ke Bumi.

Dalam adegan di Dragon Ball Super, Frieza melihat Goten dan Trunks melakukan fusion menjadi Gotenks dan hanya mengomentari teknik itu secara kasual, tanpa keterkejutan. Ia bahkan sempat bertanya, “Kalian anak-anak sudah bisa fusion?” Hal ini menunjukkan bahwa Frieza sudah cukup akrab dengan teknik ini, sehingga reaksinya dalam film Broly terasa janggal dan melupakan kontinuitas cerita.

Kesalahan ini menunjukkan bagaimana inkonsistensi informasi sering kali muncul di Dragon Ball, terutama ketika karakter seolah-olah melupakan sesuatu yang sudah pernah mereka saksikan langsung sebelumnya. Pergeseran memori Frieza mungkin bisa dimaklumi dalam konteks humor, tetapi tetap menjadi sebuah plot hole yang membingungkan bagi penggemar yang memperhatikan detail cerita.

Timeline Cell

Ketika Cell menceritakan asal-usulnya kepada Piccolo, ia menjelaskan bahwa ia berasal dari timeline alternatif di mana semua pejuang Z telah tewas, mirip dengan timeline Future Trunks. Namun, ada ketidakcocokan besar di sini. Dalam timeline Cell, dikatakan bahwa Trunks juga ada, tetapi anehnya tidak menyelamatkan Goku dengan memberikan obat penyakit jantung, padahal ini alasan utama Trunks melakukan perjalanan waktu.

Jika memang Trunks di timeline tersebut ada untuk melawan Frieza dan King Cold, bagaimana mungkin ia tidak menyelamatkan Goku? Selain itu, Trunks di timeline utama sudah jelas melakukan misinya, sedangkan Trunks yang dibunuh oleh Cell datang dari timeline berbeda lagi. Penjelasan mengenai timeline ini akhirnya menciptakan tumpukan alur waktu yang tidak diperlukan dan membingungkan.

Masalah makin parah setelah Dragon Ball Super memperkenalkan konsep Time Ring yang menampilkan lima cincin waktu, menandakan lima timeline. Hal ini memperumit cerita seputar asal-usul Cell, di mana ada terlalu banyak loop dan inkonsistensi dalam mekanisme perjalanan waktu yang awalnya dirancang untuk lebih sederhana.

Goku Berlatih di Pesawat Menuju Namek

Saat Goku berangkat menuju Planet Namek, ia menggunakan pesawat gravitasi buatan Dr. Brief untuk berlatih meningkatkan kekuatannya. Menariknya, hanya dalam enam hari, Goku mampu meningkatkan gravitasi latihannya dari 20G ke 100G, padahal sebelumnya saat berlatih di Planet Kaio, ia butuh waktu berbulan-bulan hanya untuk menguasai gravitasi 10G.

Meskipun diberikan alasan bahwa Goku mendapatkan Zenkai boost besar setelah luka parah dalam pertarungan melawan Vegeta, peningkatan drastis ini tetap terasa berlebihan. Dalam waktu kurang dari seminggu, ia menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya, sebuah perkembangan yang jauh lebih cepat dibandingkan masa pelatihan panjang di Kaio Planet.

Perbedaan logika ini menjadi semakin aneh jika dibandingkan dengan rentetan pelatihan karakter lain yang membutuhkan waktu lebih lama untuk meraih kemajuan serupa. Akibatnya, perjalanan Goku ke Namek terasa terlalu dipercepat demi kebutuhan cerita, tanpa mempertimbangkan konsistensi perkembangan kekuatan karakter.

Kapal Luar Angkasa Goku Muncul Lagi

Di awal Dragon Ball Z, diceritakan bahwa pesawat ruang angkasa bayi Goku ditemukan oleh Grandpa Gohan di tengah hutan. Namun saat Gohan kecil sedang berlatih dengan Piccolo, kapal yang sama tiba-tiba muncul lagi di tengah gurun pasir, dan bahkan dihancurkan oleh Piccolo karena menampilkan hologram Bulan untuk memicu transformasi Great Ape.

Kejanggalan semakin bertambah karena pada episode 46, Goku menyebut bahwa Dr. Brief memperbaiki kapal tersebut untuk perjalanan ke Namek. Ini menimbulkan pertanyaan besar: jika kapal sudah dihancurkan oleh Piccolo, bagaimana mungkin Dr. Brief bisa memperbaikinya? Tidak ada penjelasan logis dalam cerita yang bisa mengatasi kontradiksi ini.

Kebingungan ini memperjelas adanya kurang sinkronisasi antara berbagai arc dalam cerita, di mana detail kecil tentang latar belakang alat atau teknologi kadang diabaikan begitu saja. Untuk penggemar yang teliti, ketidakkonsistenan ini cukup mengganggu karena bertentangan langsung dengan adegan sebelumnya.

Kid Buu Lebih Kuat dari Super Buu

Dalam Dragon Ball Z, Kid Buu digambarkan sebagai bentuk murni dan paling berbahaya dari Majin Buu setelah semua pejuang yang diserap dilepaskan. Namun keanehannya adalah, Kid Buu justru digambarkan lebih kuat dari Super Buu yang sebelumnya menyerap Gotenks, Piccolo, dan bahkan Gohan—padahal logikanya, Super Buu seharusnya jauh lebih kuat.

Perbedaan ini semakin membingungkan karena pada saat melawan Super Buu (Gohan absorbed), Goku merasa butuh bergabung dengan Vegeta menggunakan Potara Earrings. Namun, saat menghadapi Kid Buu, Goku justru antusias ingin melawan sendirian tanpa merasa perlu bantuan apapun, padahal secara teori kekuatan Kid Buu seharusnya lebih rendah.

Perbedaan perlakuan kekuatan antar bentuk Buu ini menciptakan inkonsistensi besar dalam sistem kekuatan Dragon Ball. Di satu sisi, serial ini memperkenalkan konsep absorpsi untuk memperkuat Buu, tapi di sisi lain justru menggambarkan bentuk asalnya sebagai lebih mematikan daripada semua bentuk kombinasinya.

Keanehan di Hyperbolic Time Chamber

Saat para pejuang Z mempersiapkan diri menghadapi Cell, mereka berlatih di Hyperbolic Time Chamber, ruangan di mana satu hari di luar setara dengan satu tahun di dalam. Namun, detail tentang kondisi ruangannya menimbulkan beberapa pertanyaan besar. Di dalam Chamber, gravitasi hanya 10 kali lipat dari Bumi, sama seperti di Planet Kaio, dan tekanan atmosfer serta suhu ekstrem menjadi tantangan tambahannya.

Yang menjadi keanehan adalah, sebelumnya, Vegeta dan Goku telah berlatih dengan gravitasi jauh lebih tinggi di luar Chamber, mencapai 300 hingga 450G. Dengan latar ini, berlatih dalam 10G seharusnya terasa seperti kemunduran, bukan lompatan besar dalam kekuatan. Perbandingan ini tidak masuk akal jika dilihat dari logika pelatihan berbasis gravitasi yang diperkenalkan sebelumnya.

Perbedaan ini mengaburkan logika penguatan karakter. Seharusnya, tempat dengan gravitasi lebih ringan dibanding latihan sebelumnya tidak memberikan perkembangan kekuatan drastis. Tapi, Dragon Ball justru menggambarkan hasil latihan di Hyperbolic Time Chamber seolah-olah jauh melampaui pencapaian dari pelatihan ekstrem yang telah dilakukan sebelumnya.

Goku dan Gohan Tiba-Tiba Memiliki Kemampuan Meramal

Dalam beberapa bagian awal Dragon Ball Z, Goku dan Gohan menunjukkan perilaku yang seolah-olah mereka memiliki kemampuan meramal masa depan. Salah satu contohnya adalah ketika Goku bermimpi tentang kedatangan Vegeta dan Nappa, meski pada saat itu ia belum pernah melihat mereka sama sekali.

Hal yang sama terjadi dengan Gohan, yang bermimpi tentang serangan Cell bahkan sebelum bertemu atau mengetahui bentuk aslinya. Dalam mimpinya, Gohan melihat Cell dalam wujud sempurna, sesuatu yang secara logika mustahil ia ketahui karena Cell belum pernah diperlihatkan pada titik waktu tersebut.

Fenomena ini tidak pernah dijelaskan secara eksplisit dalam cerita, dan dalam manga, kejadian serupa tidak pernah terjadi. Oleh karena itu, kemampuan “ramalan” ini terasa janggal, seolah hanya dijadikan perangkat naratif untuk membangun ketegangan tanpa konsistensi dengan dunia Dragon Ball itu sendiri.

Asal-Usul Hancurnya Planet Vegeta Tidak Konsisten

Pada awal Dragon Ball Z, King Kai memberitahu Goku bahwa Planet Vegeta dihancurkan akibat bencana meteor. Penjelasan ini awalnya diterima begitu saja, namun kemudian serial mengungkapkan bahwa Frieza lah yang sebenarnya menghancurkan planet tersebut menggunakan serangan supernova raksasa.

Ketidakakuratan ini bisa saja dijelaskan jika hanya Raditz atau orang biasa yang salah informasi, tetapi King Kai dikenal sebagai entitas dengan pengetahuan luas tentang kejadian di alam semesta. Ketidakcocokan informasi ini menimbulkan pertanyaan tentang seberapa akurat pengetahuan para dewa Dragon Ball sebenarnya.

Salah satu kemungkinan adalah bahwa penyebaran informasi di dunia Dragon Ball juga dipenuhi propaganda dari Frieza atau ketidaktahuan para karakter. Namun tanpa klarifikasi resmi di dalam cerita, perbedaan ini tetap menjadi plot hole yang mencolok dan membingungkan bagi penonton.

Dragon Ball Punya Banyak Versi Asal-Usul yang Berbeda

Sepanjang franchise Dragon Ball, asal-usul Dragon Ball itu sendiri mengalami beberapa revisi dan kontradiksi. Pada awal cerita, Master Roshi menjelaskan bahwa Dragon Ball dulunya adalah satu bola besar yang dipecah menjadi tujuh karena peperangan antarmanusia. Lalu, saat Goku berlatih di menara Korin, Korin menyebut bahwa Kami adalah pencipta Dragon Ball.

Ketidakjelasan berlanjut saat Dragon Ball Super memperkenalkan konsep Super Dragon Balls, bola-bola raksasa yang ada sebelum Dragon Ball biasa diciptakan. Ini menunjukkan bahwa cerita tentang asal-usul Dragon Ball berubah-ubah tergantung pada kebutuhan plot saat itu, tanpa ada transisi atau penjelasan yang konsisten.

Inkoherensi ini memperumit pemahaman penggemar tentang lore dunia Dragon Ball. Bagi penonton kasual, perubahan ini mungkin tidak terlalu mengganggu, tetapi bagi yang mengikuti perkembangan cerita dengan detail, ketidakkonsistenan ini cukup mencolok dan mengurangi kredibilitas dunia yang dibangun.

Artikel 10 Plot Hole Terbesar di Anime Dragon Ball! pertama kali tampil pada Greenscene.

Share.