Dalam series anime Demon Slayer terdapat berbagai tradisi unik yang muncul dalam ceritanya yang membuat series ini semakin menarik. Demon Slayer merupakan salah satu series anime yang sangat populer saat ini. Manganya sendiri saat ini sudah selesai dan para fans sekarang sedang mengikuti alur cerita season 4 di animenya. Dalam cerita Demon Slayer terdapat berbagai tradisi unik yang membuat ceritanya menarik. Apa saja?
Penggunaan Burung Kasugai
Tradisi unik dalam series Demon Slayer yang pertama adalah pengunaan burung Kasugai. Dalam cerita Demon slayer, burung kasugai sendiri adalah burung gagak. Peranan dari burung gagak Kasugai tidak main-main, bahkan burung ini jadi salah satu yang memiliki peranan penting. Burung gagak ini menjadi media untuk mengantarkan pesan dari satu orang ke orang lain dan dari satu tempat ke tempat lain.
Seara spesifik sebenarnya burung gagak Kasugai ini merupakan cara untuk menyampaikan pesan antar Demon Slayer. Burung gagak Kasugai ini tidak bisa didapatkan begitu saja. Seorang Demon Slayer akan mendapatkan burung gagak ini setelah mereka berhasil dalam ujian terakhir menjadi anggota Demon Slayer. Selain menjadi cara berkomunikasi antar anggota Demon Slayer, buruk gagak ini juga digunakan untuk mengantarkan perintah atau pesan.
Perintah atau pesan tersebut biasanya diberikan dari Kagaya Ubuyashiki terhadappara pasukan Demon Slayer. Juga, fungsi lainnya dari burung gagak ini adalah memandu orang-orang yang akan berkunjung atau yang akan pergi keluar dari Swordsmith Village. Tujuannya jelas agar lokasi dari desa tersembunyi tersebut tidak diketahui oleh siapapun termasuk para iblis.
Mendapatkan Pedang Nichirin
Tradisi unik dalam series Demon Slayer yang selanjutnya adalah mendapatkan pedang Nichirin. Seseorang yang ingin menjadi seorang Demon Slayer atau bergabung dengan Demon Slayer Corps harus memiliki sebuah pedang untuk menghadapi para iblis. Namun, pedang tersebut tidak boleh sembarangan. Pedang yang harus dimiliki para Demon Slayer adalah pedang Nichirin.
Ketika seseorang berhasil melewati ujian terakhir dalam tes menjadi seorang Hashira, anggota baru dari Demon Slayers tersebut akan diminta untuk memilih batuan mineral atau ore. Nantinya batuan mineral tersebut akan menjadi bahan untuk membuat pedang Nichirin yang akan menjadi senjata utama mereka dalam menghadapi para iblis. Namun, pengrajin pedang biasa tidak akan bisa membuat pedang Nichirin.
Mereka yang membuat pedang Nichirin adalah orang-orang tertentu yang memang sudah sejak lama membuat pedang tersebut. Dan pengrajin pedang Nichirin sendiri, seperti yang Geeks ketahui, ada di sebuah desa terpencil dan rahasia yaitu Swordsmith Village. Mereka akan mengantarkan pedang tersebut dalam waktu dua minggu. Setelah digunakan oleh penggunanya, pedang ini akan berubah warna tergantung teknik pernafasan atau Breathing Style yang digunakan oleh pemiliknya.
Mendapatkan Tanda Demon Slayer
Demon Slayer Mark merupakan sesuatu yang sudah memiliki sejarah panjang dalam ceritanya. Kurang lebih sudah 400 tahun tanda khusus tersebut muncul di dunia, sejak kemunculan pertama sosok Yoriichi, sang Demon Slayer pertama. Dia pun kemudian mengajari berbagai teknik yang dia kuasai kepada para pengikutnya. Yang menarik adalah para pengikutnya memiliki Demon Slayer Mark yang berbeda.
Meskipun sempat menghilang, Demon Slayer Mark ini kembali muncul di era Tanjiro. Pada dasarnya, tanda khusus ini akan muncul ketika seseorang memiliki tubuh yang sangat kuat untuk menjadi seorang Demon Slayer. Secara speisifk, Demon Slayer Mark merupakan tanda bagi mereka yang sudah mempelajari teknik Breathing Style. Untuk membangkitkan atau mendapatkan Demon Slayer Mark bukanlah sebuah perkara mudah. Ada dua cara untuk seseorang mampu membangkitkannya.
Pertama, seseorang tersebut harus mampu bertahan dari panas yang sangat luar biasa di mana suhu tubuhnya mencapai 39 derajat celcius. Kecepatan detak jantung mereka juga akan meningkat mencapai 200 kali per menit. Kedua, dan mungkin yang paling jarang untuk ditemui, adalah seseorang harus memiliki koneksi atau hubungan dengan teknik pernafasan Sun Breathing.
Berbagai peringkat Demon Slayer Corps
Ketika seseorang sudah diterima untuk menjadi bagian dari Demon Slayer Corps, para anggota baru tersebut akan diperkenalkan dengan sistem peringkat yang ada di kelompok tersebut. Peringkat yang paling bawah dikenal dengan nama ‘Mizunoto’ sedangkan, peringkat yang paling tinggi adalah ‘Kinoe.’ Ada sekitar delapan peringkat lainnya dari Mizunoto menuju Kinoe.
Meskipun Kinoe merupakan peringkat yang paling tinggi yang bisa diraih oleh para anggota baru Demon Slayer Coprs, namun sebenarnya ada satu lagi peringkat tertinggi yang posisinya ada di bawah Ubuyashiki. Peringkat tersebut tidak lain adalah Hashira. Bagi seorang anggota Demon Slayer untuk bisa menjadi menjadi seorang Hashira mereka wajib menjalani misi yang hampir mustahil.
Mereka yang ingin menjadi seorang Hashira perlu menghabisi setidaknya 50 iblis atau mereka bisa menghabisi salah satu dari 12 Upper Moon. Para Hashira memang merupakan puncak kekuatan dari Demon Slayer Corps. Mereka dikenal sebagai “Para Penghancur Iblis.” Dengan reputasi tersebut rasanya wajar jika kemudian tidak mudah untuk menjadi seorang Hashira di Demon Slayer Corps.
Ujian Terakhir
Ujian terakhir atau Final Selection Test merupakan salah satu tradisi unik yang paling populer di series anime Demon Slayer. Demon Slayer Corps dalam alur cerita Demon Slayer merupakan kelompok elit yang memiliki misi atau tugas untuk menghabisi para iblis. Menghadapi para iblis tersebut tentunya tidak bisa sembarangan, karena hal tersebut menyangkut nyawa mereka.
Satu kesalahan, maka mereka akan kehilangan nyawa. Inilah alasan mengapa ujian untuk menjadi Demon Slayer Corps sangatlah sulit. Untuk bisa bergabung dengan Demon Slayer Corps, seseorang perlu membuktikan diri mereka memang memiliki keahlian yang sangat luar biasa. Untuk membuktikan hal tersebut, semua kandidat harus membuktikan bahwa mereka bisa bertahan hidup selama masa ujian berlangsung.
Mereka akan hidup dan bertahan tanpa bantuan apapun di sebuah lingkungan yang penuh dengan para iblis. Momen ini berlangsung di sebuah puncak pegunungan yang dikelilingi oleh berbagai macam bunga yang diketahui sangat mematikan bagi para iblis. Para anggota dari kelompok tersebut sudah memindahkan sebagian iblis ke atas puncak gunung tersebut untuk menjadi ujian terakhir bagi para kandidat dari Demon Slayer Corps. Meskipun hanya ujian, ini bisa jadi momen terakhir mereka.
Belajar Teknik Pernafasan
Tradisi unik yang ada di series anime Demon Slayer yang terakhir adalah belajar tentang teknik pernafasan. Meskipun seorang Demon Slayer Cops sudah memiliki pedang Nichirin dan berhasil lolos ujian terakhir, mereka masih belum cukup kuat untuk menghadapi iblis di dunia nyata. Mereka perlu mempelajar sebuah teknik pernafasan yang bisa membuat mereka seimbang dengan kemampuan fisik luar biasa dari para iblis.
Dalam sejarah para Demon Slayer, Yoriichi Tsugukuni merupakan orang pertama yang menciptakan sebuah gaya berpedang yang memanfaatkan konsentrasi penuh dalam hal pernafasan. Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan kemampuan fisik dan juga mental dari para pemburu iblis tersebut. Yang unik kemudian adalah gaya berpedang dan teknik pernafasan tersebut diadaptasi dari berbagai elemen alam.
Misalnya, Yoriichi menciptakan Sun Breathing yang terinspirasi dari matahari. Setelah diwariskan kepada para pengikutnya, Sun Breathing tersebut kemudian kemudian dikembangkan lagi oleh para pengikutnya. Kita kemudian mengenal Water Breathing, Wind Breathing, Lightning Breathing, bahkan ada juga Love Breathing yang hanya digunakan oleh Mitsuri Kanroji. Elemen alam ini kemudian diaplikasikan dalam pergerakan mereka, gaya berpedang, dan pola menyerang.
Koyoharu Gotuge nampaknya berhasil menghadirkan sebuah worldbuilding yang baik dari series Demon Slayer. Hal ini terbukti dari berbagai tradisi mereka yang luar biasa tersebut dan juga unik. Tradisi ini memberikandampak signifikan terhadap alur ceritanya.