Klan Uchiha merupakan salah satu klan terkuat dalam cerita Naruto. Klan Uchiha juga termasuk klan yang terpandang di Konoha. Mereka memiliki sejarah yang panjang dan juga banyak shinobi-shinobi kuat Konoha, berasal dari klan ini. Namun, klan Uchiha sendiri memiliki sejarah dan masa lalu yang rumit dan kelam. Lalu, sebenarnya, seperti apa sejarah klan Uchiha di universe Naruto?
Sejarah Klan Uchiha
Klan Uchiha merupakan salah satu klan yang sangat populer di franchise Naruto. Ini merupakan asal klan dari beberapa karakter epik seperti Itachi, Sasuke, Sarada, dan Madara. Jika klan Senju adalah keturunan dari Asura Otsutsuki, maka klan Uchiha adalah keturunan dari anak Hagoromo yang lain yaitu Indra Otsutsuki. Dia merupakan nenek moyang dari klan Uchiha.
Seperti yang terungkap dalam ceritanya, Indra Otsutsuki merupakan putra dari Hagoromo Otsutsu dan saudara dari Asura Otsutsuki. Indra merupakan sosok anak yang memang sudah memiliki bakat luar biasa sejak masih kecil. Sedangkan saudaranya, yaitu Asura Otsutsuki, justru tidak memiliki kemampuan apapun. Ini yang kemudian membuat Indra merasa jauh lebih hebat dari Asura.
Sebelum kematiannya, Hagoromo memutuskan untuk memilih siapa diantara keduanya yang akan menjadi penerusnya sekaligus juga jadi sosok yang akan membawa kedamaian di seluruh dunia. Sang ayah mereka memberikan misi untuk mereka jalani. Setelah keduanya selesai menjalankan misi tersebut, Hagoromo kemudian memilih Asura untuk menjadi penerusnya.
Pilihan Hagoromo tersebut memunculkan gesekan dan kebencian di dalam diri Indra terhadap sang adik, Asura. Menurut Indra, kekuatan merupakan kunci untuk bisa kedamaian di dunia. Sementara itu, Asura lebih memiliki filosofi yang lebih damai di mana cinta dan kerja sama adalah kunci kedamaian dunia. Akibat hal ini, Indra benar-benar membenci saudaranya dan marah besar.
Kebencian dan kemarahan Indra terhadap Asura yang kemudian mengawali Kutukan Kebencian atau Cursed of Hatred. Dipengaruhi oleh Black Zetsu, Indra pun menyatakan perang terhadap Asura demi mendapatkan apa yang menurutnya adalah miliknya. Perselisihan mereka tidak berhenti sampai disitu, namun terus berlanjut sampai ke generasi selanjutnya: klan Uchiha untuk keturunan Indra dan klan Senju untuk keturunan Asura.
Kutukan kebencian tersebut diketahui berakhir setelah Uchiha Sasuke dan Uzumaki Naruto memutuskan untuk berdamai. Di sisi lain, hal tersebut juga menjadi warisan dari Indra bagi keturunannya selain juga Doujutu Sharingan. Dan hal ini bisa kita lihat di beberapa karakter populer Uchiha, seperti Sasuke, Obito, dan juga Madara. Hal yang sama juga kemudian terjadi kepada Asura, yang kemudian memiliki keturunan yaitu klan Senju dan Uzumaki.
Seperti yang disebutkan di atas, kebencian antara Indra dan Asura terus berlanjut hingga generasi selanjutnya. Klan Senju dan Uchiha pun jadi contoh “modern” dari perselisihan tersebut. Dua klan berpengaruh di Konoha tersebut sama-sama memiliki peranan besar di desa ninja ini, namun sedari awal kedua klan tersebut justru saling berseteru. Dalam sejarah desa Konoha, klan Uchiha selalu diasingkan dan dipojokan oleh para penduduk.
Para penduduk Konoha menganggap jika klan Uchiha sangat berbahaya dan mengerikan. Inilah alasan mengapa klan Uchiha tidak diperbolehkan dan ditolak untuk menjadi Hokage. Namun, setelah Kutukan Kebencian tersebut berakhir dan dunia di franchise Naruto berubah lebih modern semua itu perlahan mulai berubah. Sarada menjadi keturunan terakhir dari klan Uchiha.
Warisan Sharingan – Ke Halaman 2
Warisan Sharingan
Sebelum Hagoromo meninggal dia sempat membagi kekuatannya kepada kedua anaknya. Indra mewarisi Doujutsu milik ayahnya yang kemudian kita kenal dengan Sharingan. Doujutsu ini kemudian dia wariskan kepada para penerusnya yang tidak lain adalah klan Uchiha. Inilah alasannya mengapa klan Uchiha menjadi satu-satunya klan yang memiliki Doujutsu tersebut, seperti halnya klan Hyuuga dengan Doujutsu Byakugan.
Meskipun begitu, tidak semua anggota klan Uchiha bisa mengaktifkan Sharingan. Mereka harus mengalami peristiwa atau sesuatu yang mengancam nyawa mereka atau mereka harus berada dalam kondisi yang sangat menyedihkan akibat ditinggal sosok yang mereka sayangi untuk mengaktifkan Sharingan. Contohnya adalah Itachi berhasil membangkitkan Sharingan di usianya yang masih 8 tahun setelah diak ehilangan sahabatnya.
Pengguna Sharingan bisa mengembangkan Doujutsu miliknya menjadi Mangekyo Sharingan, namun syarat untuk membangkitkannya pun jauh lebih mengerikan. Penggunanya harus mengalami trauma emosional yang mendalam yang bahkan levelnya lebih dahsyat dari Sharingan. Biasanya, momen tersebut muncul ketika ada sosok yang dekat dengan sang pengguna yang tewas dalam sebuah kejadian.
Persayaratan ini yang terkadang membuat Uchiha rela melakukan apapun untuk mendapatkan kekuatan dahsyat tersebut. Contohnya adalah menghabisi sahabat atau orang terdekatnya. Dan sering kali, efek psikologis dari hal tersebut justru membuat sang Uchiha semakin terperosok ke jalan yang lebih gelap. Uchiha Sasuke sendiri sebenarnya memiliki rencana jahat untuk menghabisi Naruto, yang dia anggap sahabat, untuk mengaktifkan Sharingan.
Pembantaian Klan Uchiha – Ke Halaman 3
Momen Pembantaian Klan Uchiha
Momen pembantaian klan Uchiha benar-benar menjadi titik balik bagi beberapa karakter seperti Itachi dan Sasuke untuk merubah merekam menjadi sosok yang jahat dan mengerikan. Klan Uchiha sering dianggap sebagai klan yang jahat yang mana hal tersebut akibat dari mereka yang selalu terpinggirkan dan terasingkan. Terlepas dari peranan mereka yang ikut membangun desa Konoha, klan Uchiha tidak dipercaya oleh para penduduk desa.
Hal inilah yang kemudian memunculkan segregasi atau upaya memisahkan diri yang membuat mereka pindah ke bagian lain desa Konoha. Isolasi dan pemisahan diri ini memunculkan perasaan bahwa mereka sudah dikhianati oleh Konoha. Inilah yang kemudian membuat klan Uchiha memiliki rencana tersembunyi untuk melakukan kudeta dan menggulingkan kekuasaan Hokage.
Fugaku Uchiha adalah pemimpin gerakan tersebut. Dia merupakan ayah dari Itachi dan juga Sasuke Uchiha. Mengetahui hal tersebut, Itachi kemudian melaporkannya kepada kepala intelijen Konoha, Danzo. Sayangnya, Danzo justru memanfaatkan situasi tersebut untuk menghabisi klan Uchiha di mana dia memanfaatkan sosok Itachi, yang sebenarnya sangat mencintai desanya.
Akhirnya, momen paling kelam dalam sejarah Konoha tersebut terjadi. Itachi membantai habis seluruh klan Uchiha dan hanya menyisakan sang adik yaitu Sasuke. Melihat apa yang dilakukan oleh kakaknya terhadap keluarganya memunculkan kebencian yang mendalam dan rasa ingin balas dendam terhadap sang kakak. Inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa Sasuke cenderung pendiam dan memutuskan untuk menyendiri.
Rasa ingin balas dendam ini juga yang kemudian membuat Sasuke selalu berusaha untuk bisa jadi yang terkuat. Bahkan, dia tidak ragu menjadi sosok villain dan pengkhianat bagi desanya. Seperti yang diperlihatkan dalam ceritanya, Sasuke akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Orochimaru demi berlatih menjadi lebih kuat. Dia bahkan bergabung dengan kelompok Akatsuki.
Namun, Sasuke kemudian mengetahui mengenai fakta sebenarnya mengenai apa yang terjadi tentang pembantaian klan Uchiha tersebut termasuk bagaimana Itachi dimanfaatkan oleh Danzo. Selain momen pembantaian Uchiha, sebenarnya klan Uchiha juga sering terlibat dalam berbagai pertempuran baik sesama klan Uchiha ataupun dengan klan lainnya.
Di era Boruto, semuanya nampak sudah tidak lagi seperti semula. Era kedamaian menjadi hal yang dikedepankan oleh seriesnya. Klan Uchiha pun saat ini berusaha mengembalikan reputasi mereka seperti yang dilakukan oleh Sasuke dan Sarada. Bahkan, Sarada memiliki cita-cita untuk menjadi Hokage yang mana ini menjadi sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah.