Dalam dunia Dragon Ball, ras Saiyan dikenal sebagai salah satu yang paling kuat. Tapi tidak semua karakter Saiyan mendapat sorotan yang sama seperti Goku, Vegeta, atau Broly. Beberapa justru muncul sebentar, lalu menghilang tanpa banyak penjelasan. Beberapa lainnya hanya muncul dalam spin-off, filler, atau game, membuat mereka mudah terlupakan. Seperti para karakter berikut ini, yang merupakan daftar para Saiyan yang seolah terlupakan dari franchise Dragon Ball. Simak selengkapnya, Geeks!
Renso
Ketika Cabba mencari petarung dari Universe 6 untuk mewakili di Tournament of Power, nama Renso sempat disebut sebagai kandidat utama. Ia adalah mentor Cabba sekaligus kakak dari Caulifla. Meski tidak tampil lama dalam Dragon Ball Super, informasi tentang Renso cukup menarik karena menunjukkan bahwa masih banyak petarung Saiyan kuat yang belum diperlihatkan sepenuhnya. Renso sendiri tidak bisa ikut turnamen karena cedera lama yang membuatnya pensiun dari dunia pertarungan.
Walaupun latar belakangnya tidak dijelaskan panjang lebar, Renso digambarkan sebagai sosok yang sangat dihormati oleh Cabba. Sebagai seorang mantan prajurit Saiyan yang kuat, Renso tampaknya punya banyak pengalaman bertarung sebelum akhirnya terluka. Ketika Cabba mencoba mengajak Caulifla, Renso menjadi jembatan yang memperkenalkan dinamika keluarga dan hubungan mentor-murid dalam ras Saiyan Universe 6.
Sayangnya, setelah kemunculannya dalam satu episode, Renso tidak pernah muncul lagi dalam cerita. Tidak ada informasi tambahan apakah dia sembuh dari cederanya atau apakah dia punya peran lain di masa depan. Hal ini membuatnya menjadi salah satu karakter Saiyan yang sangat mudah dilupakan, padahal punya potensi untuk dikembangkan lebih jauh.
Giblet & Shallot
Dua karakter ini pertama kali diperkenalkan melalui game mobile Dragon Ball Legends. Shallot digambarkan sebagai Saiyan yang kehilangan ingatan dan secara tiba-tiba terjebak dalam ajang pertarungan antar waktu yang melibatkan banyak karakter dari berbagai era. Sepanjang perjalanan, Shallot tumbuh semakin kuat dan bahkan bisa mencapai bentuk Super Saiyan 3, kemampuan yang cukup langka di antara para Saiyan non-kanon.
Di tengah kisahnya, Shallot akhirnya bertemu dengan saudaranya, Giblet. Berbeda dengan Shallot, Giblet punya pandangan yang lebih keras terhadap ras Saiyan. Ia percaya bahwa kaum Saiyan harus kembali ke akar brutal mereka dan menjadi bangsa petarung seperti dulu. Meski tidak memiliki kemampuan transformasi sekuat saudaranya, Giblet memperlihatkan taktik dan kecerdikan dalam pertempuran yang menjadikannya sosok antagonis penting dalam game tersebut.
Mereka berdua adalah hasil ciptaan orisinal yang dibuat langsung oleh Akira Toriyama, tapi sejauh ini belum pernah muncul dalam serial anime atau manga utama. Hal inilah yang membuat banyak penggemar tidak mengenal keduanya meskipun kisah mereka cukup kompleks. Meski tidak resmi masuk dalam timeline utama, Giblet dan Shallot punya potensi untuk dikenalkan lebih luas kalau Dragon Ball Legends terus berkembang.
Shorty & Scarface
Dua nama ini mungkin terdengar asing, bahkan bagi penggemar setia Dragon Ball. Shorty dan Scarface bukanlah karakter canon, melainkan bayangan Saiyan yang diciptakan oleh Kami untuk melatih para Z Fighters menjelang kedatangan Vegeta dan Nappa. Mereka hanya muncul dalam episode filler di awal Dragon Ball Z, dan keberadaannya tidak berlanjut di media lain seperti manga atau film.
Tujuan dari kemunculan mereka adalah untuk menguji kekuatan dan kerja sama Krillin, Yamcha, Tien, dan Chiaotzu. Meskipun hanya proyeksi, kekuatan mereka cukup untuk membuat para pejuang bumi kewalahan. Shorty dan Scarface memperlihatkan teknik bertarung yang khas Saiyan, termasuk serangan fisik brutal dan kemampuan membaca strategi lawan. Namun karena mereka hanyalah hasil ilusi, keduanya tidak dianggap sebagai bagian dari sejarah ras Saiyan di cerita utama.
Karena status mereka sebagai karakter filler dan tidak pernah disebut lagi setelah episode itu, Shorty dan Scarface cepat terlupakan. Bahkan dalam daftar karakter Saiyan sekalipun, nama mereka jarang masuk perhitungan karena dianggap tidak “resmi”. Meski begitu, kehadiran mereka sempat menjadi tantangan berarti bagi para pahlawan sebelum pertempuran besar melawan Vegeta dimulai.
Bulla
Nama Bulla mungkin tidak asing bagi penggemar lama, tapi kehadirannya dalam cerita utama sangat minim dibandingkan dengan karakter sebayanya seperti Pan. Bulla adalah anak kedua Vegeta dan Bulma, yang lahir setelah arc Goku Black di Dragon Ball Super. Ia merupakan adik dari Trunks, namun tidak pernah terlihat memiliki potensi bertarung seperti saudara maupun ayahnya. Setelah kelahirannya, Bulla lebih sering digambarkan sebagai bayi lucu yang dekat dengan karakter seperti Beerus dan Whis.
Dalam versi GT, Bulla digambarkan sebagai remaja yang lebih tertarik pada gaya hidup modern daripada pertarungan. Ia bahkan tidak menunjukkan ketertarikan untuk berlatih bela diri, dan lebih fokus pada kehidupan sosialnya. Dalam salah satu momen paling tidak biasa, Bulla memaksa Vegeta mencukur kumisnya karena merasa malu, menunjukkan bahwa perannya lebih difokuskan pada hubungan keluarga dibanding aspek tempur.
Karena jarang tampil dalam adegan penting dan tidak memiliki peran dalam pertempuran besar, Bulla sering terpinggirkan dari cerita. Meski ia adalah bagian dari keluarga Saiyan paling kuat di semesta, tidak banyak yang mengenal atau membahas karakternya. Hal ini membuatnya masuk dalam daftar Saiyan yang sering terlupakan meskipun berasal dari keluarga penting.
Fasha, Tora, Borgos, & Shugesh
Sebelum Goku dikirim ke Bumi, ayahnya Bardock memiliki tim kecil berisi para Saiyan petarung yang bertugas menaklukkan planet-planet atas perintah Frieza. Tim ini terdiri dari Fasha, Tora, Borgos, dan Shugesh—semuanya adalah pejuang kuat yang setia kepada Bardock dan kerap muncul dalam cerita latar Bardock yang ditampilkan di anime dan OVA klasik. Mereka bersama Bardock sering terlihat menghancurkan peradaban dan menjual planet untuk tujuan ekspansi Saiyan.
Keempat anggota tim Bardock memiliki gaya bertarung yang khas serta kepribadian yang cukup menonjol. Fasha, satu-satunya anggota perempuan dalam tim, dikenal tangguh dan tegas. Tora menjadi tangan kanan Bardock dan memiliki kedekatan emosional kuat dengannya. Sementara Borgos dan Shugesh masing-masing dikenal karena kekuatan fisik mereka yang besar. Meskipun begitu, tidak ada dari mereka yang mendapatkan porsi cerita individual, dan peran mereka hanya terbatas di latar belakang masa lalu Bardock.
Sayangnya, seluruh tim ini tewas setelah disergap oleh pasukan Dodoria atas perintah Frieza. Mereka menjadi korban dari upaya Frieza menghabisi para Saiyan sebelum menghancurkan Planet Vegeta. Meski kematian mereka punya dampak besar terhadap Bardock dan menjadi salah satu pemicu kebangkitannya, tim Bardock sendiri tak pernah lagi muncul secara signifikan dalam serial utama atau media besar lainnya, menjadikan mereka sebagai kelompok Saiyan yang mudah terlupakan.
Beat
Dalam serial Super Dragon Ball Heroes, karakter bernama Beat diperkenalkan sebagai protagonis utama dari permainan kartu arcade dan animenya. Beat awalnya adalah manusia biasa yang menjadi pemain dalam permainan virtual yang memungkinkan dia menjelma sebagai karakter dalam dunia Dragon Ball. Seiring berjalannya cerita, Beat akhirnya berubah menjadi pejuang Saiyan dengan kemampuan transformasi seperti Super Saiyan Blue.
Sebagai karakter original dalam media non-kanon, Beat memiliki latar belakang yang sangat berbeda dari Saiyan pada umumnya. Ia tampil sebagai representasi dari pemain game yang mendapat akses untuk berinteraksi dengan para karakter utama seperti Goku dan Vegeta. Dalam petualangannya, Beat kerap bertarung melawan musuh besar dan ikut dalam pertempuran besar seperti menghadapi Cumber, Hearts, dan musuh dari dimensi lain.
Meskipun sering muncul di Dragon Ball Heroes, Beat tidak pernah dimasukkan ke dalam timeline resmi Dragon Ball. Hal ini membuat banyak penggemar internasional tidak mengenal karakternya karena keterbatasan distribusi animenya di luar Jepang. Padahal secara kekuatan dan keterlibatan cerita, Beat memiliki peran penting dalam serial Heroes dan bahkan bisa dianggap sebagai protagonis dalam semestanya sendiri. Namun karena tidak muncul dalam manga atau anime utama, namanya jarang disebut dalam daftar karakter Saiyan penting.
Bio-Broly
Nama Broly mungkin sudah sangat dikenal oleh penggemar Dragon Ball, apalagi setelah versi terbarunya muncul dalam Dragon Ball Super: Broly. Tapi sebelum itu, ada satu versi alternatif dari Broly yang jauh berbeda, yaitu Bio-Broly. Versi ini muncul dalam film ketiga Broly yang dirilis secara non-kanon, di mana Broly dikloning dan bangkit dalam bentuk eksperimen gagal. Tubuhnya setengah jadi dan tampak seperti makhluk lumpur berwarna emas.
Bio-Broly bukanlah Broly dalam kondisi utuh, melainkan hasil rekayasa genetik yang dilakukan oleh ilmuwan gila. Setelah bangkit, ia tidak menunjukkan kekuatan atau kepribadian seperti Broly asli. Penampilannya lebih menyerupai makhluk rawa daripada prajurit Saiyan legendaris. Meski sempat memberikan ancaman, ia akhirnya dikalahkan oleh cairan asam yang digunakan Trunks dan Goten, tanpa perlu campur tangan dari petarung kuat seperti Goku atau Vegeta.
Karena tampilannya yang aneh dan perannya yang minim, banyak penggemar mengesampingkan keberadaan Bio-Broly. Ia bahkan jarang disebut dalam pembahasan seputar Broly secara umum. Kendati demikian, ia tetap sah disebut sebagai Saiyan karena berasal dari DNA Broly asli. Tapi karena statusnya sebagai hasil eksperimen dan penampilannya yang kurang menarik, Bio-Broly menjadi salah satu versi Saiyan yang mudah dilupakan.
Tarble
Salah satu karakter yang sangat jarang disebut dalam cerita utama adalah Tarble, adik kandung Vegeta. Ia pertama kali muncul dalam OVA Yo! Son Goku and His Friends Return!! yang dirilis di Jepang sebagai bagian dari perayaan Dragon Ball. Tarble diceritakan sebagai sosok Saiyan yang lemah dan tidak cocok untuk bertarung, sehingga dibuang dari Planet Vegeta oleh ayah mereka, King Vegeta, sebelum kehancuran planet tersebut.
Setelah bertahun-tahun hidup di planet lain dan menikahi alien bernama Gure, Tarble akhirnya datang ke Bumi untuk meminta bantuan Vegeta mengalahkan dua Saiyan bernama Abo dan Kado. Meskipun ia adalah anggota keluarga langsung dari karakter utama, Tarble tidak banyak mendapat sorotan. Ia bahkan tidak terlibat dalam pertarungan sama sekali dan hanya menjadi pembawa pesan untuk konflik dalam cerita tersebut. Sikapnya yang ramah dan lembut sangat bertolak belakang dengan karakter Saiyan pada umumnya.
Tarble sempat disebutkan secara singkat dalam Dragon Ball Super: Broly oleh Nappa, namun tidak pernah muncul secara langsung dalam cerita canon. Ketiadaan informasi lanjutan mengenai nasib dan kekuatannya membuatnya nyaris terlupakan di antara daftar karakter Saiyan lainnya. Padahal, mengingat statusnya sebagai saudara kandung Vegeta, ia seharusnya bisa menjadi bagian yang penting jika ceritanya dikembangkan lebih lanjut.
Bulma Leigh
Di peringkat terakhir ada Bulma Leigh, karakter yang hanya muncul sangat singkat dalam Dragon Ball GT. Ia merupakan keturunan dari Trunks atau Bulla, tergantung interpretasi, dan muncul sebagai ibu dari Vegeta Jr. Sayangnya, kehadiran Bulma Leigh hanya berlangsung beberapa menit dan tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap cerita. Penampilannya hanya bertujuan untuk memperlihatkan kesinambungan keluarga di masa depan, namun tidak ada penjelasan lebih jauh tentang siapa dia sebenarnya.
Penampilannya terjadi di episode terakhir GT saat turnamen bela diri dunia kembali digelar. Ia terlihat menyaksikan pertandingan antara Goku Jr. dan Vegeta Jr., namun tidak diberi dialog ataupun latar belakang yang jelas. Karakternya tampak seperti versi reinkarnasi dari Bulma zaman Dragon Ball Z, dan seolah hanya ditempatkan sebagai pengisi garis keturunan, bukan tokoh dengan cerita tersendiri.
Karena kemunculannya yang terlalu singkat dan tanpa konteks, banyak penggemar bahkan tidak menyadari keberadaan Bulma Leigh. Namanya juga tidak pernah disebut di anime maupun di merchandise resmi, menjadikannya salah satu karakter Saiyan paling terlupakan sepanjang sejarah Dragon Ball. Meski membawa nama keluarga yang besar, karakternya tidak pernah dimanfaatkan untuk membangun cerita lebih dalam atau memperkuat garis keturunan para Saiyan.
Goku Jr. & Vegeta Jr.
Dalam akhir cerita Dragon Ball GT, dua karakter muda muncul sebagai keturunan dari Goku dan Vegeta, yaitu Goku Jr. dan Vegeta Jr. Mereka tampil dalam episode terakhir dan film spesial A Hero’s Legacy. Goku Jr. adalah cicit dari Goku yang memiliki kemiripan dalam penampilan dan sifat, sementara Vegeta Jr. adalah keturunan langsung dari Vegeta yang memiliki kekuatan serupa. Keduanya mewakili generasi baru dari ras Saiyan.
Goku Jr. menjadi karakter utama dalam film spesialnya sendiri, di mana ia mencari Dragon Ball untuk menyelamatkan neneknya, Pan. Sepanjang perjalanannya, ia menghadapi berbagai tantangan dan menunjukkan potensi besar meskipun awalnya penakut. Dalam pertarungan klimaks, ia berhasil berubah menjadi Super Saiyan saat melindungi temannya dari bahaya, menunjukkan bahwa darah Saiyan masih kuat mengalir dalam dirinya.
Sebaliknya, Vegeta Jr. tidak diberi banyak pengembangan karakter. Ia hanya muncul dalam turnamen seni bela diri di akhir GT dan langsung bertarung melawan Goku Jr. Penampilannya hanya sekilas dan tidak ada cerita lanjutan mengenai siapa orang tuanya atau bagaimana garis keturunannya. Karena kemunculan mereka yang sangat singkat dan hanya ada di GT yang statusnya non-kanon, banyak penggemar yang lupa bahwa kedua karakter ini pernah ada dalam semesta Dragon Ball.
Itu dia, Geeks! Sepuluh karakter Saiyan yang pernah muncul di dunia Dragon Ball tapi sering terlupakan karena minim sorotan, status non-kanon, atau sekadar muncul sekejap mata. Siapa tahu, salah satu dari mereka bisa kembali muncul di masa depan dan mendapat panggung yang lebih layak! Jangan lupa terus pantengin listicle seru lainnya ya!
Artikel 10 Saiyan yang Terlupakan di Dragon Ball Universe! pertama kali tampil pada Greenscene.