10 Karakter Anime Dengan Kekuatan Mirip Domain Expansion!

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +


Kalau kamu penggemar anime, pasti sudah nggak asing lagi dengan konsep “Domain Expansion” dari serial Jujutsu Kaisen. Konsep ini menggambarkan teknik di mana pengguna menciptakan area tertutup yang meningkatkan kekuatan mereka atau menjamin serangan mereka kena target, atau intinya pemanfaatan ruang. Menariknya, ada banyak karakter dari anime lain yang punya konsep kekuatan serupa, lho. Yuk, Geeks, kita bahas siapa saja karakter-karakter keren tersebut!

Lelouch vi Britannia (Code Geass)

Lelouch tidak menggunakan kekuatan fisik atau sihir seperti dalam Jujutsu Kaisen, tetapi “Geass” miliknya berfungsi seperti Domain Expansion dengan cara yang berbeda. Saat Geass diaktifkan lewat kontak mata, Lelouch mampu mengendalikan pikiran target dan memaksanya mengikuti satu perintah absolut. Walaupun areanya tidak fisik seperti sebuah ruang, kekuatan Geass menciptakan semacam “area dominasi” dalam interaksi personal.

Dalam banyak situasi, Lelouch menggunakan Geass untuk mengendalikan banyak orang sekaligus, menciptakan kondisi di mana lawan tidak memiliki jalan untuk melawan atau menolak. Efek Geass ini hanya berlaku sekali per individu, tetapi kekuatannya mengunci keputusan mereka dalam satu perintah mutlak. Ini membuat setiap pertemuan menjadi arena di mana Lelouch sepenuhnya berkuasa atas hasil akhir.

Berbeda dengan pengguna Domain Expansion biasa, Lelouch lebih bergantung pada kecerdasan dan timing untuk memanfaatkan kekuatan Geass-nya secara maksimal. Setiap penggunaan Geass adalah keputusan besar karena sifatnya yang permanen, jadi strategi sangat menentukan keberhasilannya dalam pertempuran.

Aizen Sosuke (Bleach)

Aizen Sosuke memperlihatkan konsep serupa Domain Expansion melalui kemampuan zanpakuto miliknya, Kyoka Suigetsu. Dengan kemampuan “Kanzen Saimin” (Total Hypnosis), Aizen dapat memanipulasi lima indra targetnya setelah mereka melihat pedangnya sekali saja. Dalam efek ini, musuh akan terjebak dalam ilusi total, membuat kenyataan menjadi sesuatu yang sepenuhnya bisa dikontrol oleh Aizen.

Strategi Aizen dalam menggunakan Kyoka Suigetsu mengubah seluruh medan pertempuran menjadi wilayah yang dia kuasai sepenuhnya. Musuh tidak hanya melihat ilusi, tetapi juga merasakan, mendengar, dan bahkan mencium hal-hal yang sepenuhnya palsu. Akibatnya, lawan tidak bisa membedakan antara realitas dan ilusi, sama seperti terperangkap dalam Domain Expansion.

Tidak seperti pengguna Domain tradisional, Aizen tidak perlu menciptakan area fisik tertutup untuk mengunci lawannya. Cukup dengan satu interaksi visual, Aizen dapat mengubah seluruh pertarungan menjadi sebuah perang psikologis yang hampir tidak mungkin dimenangkan tanpa mengetahui rahasia kekuatannya.

Madara Uchiha (Naruto Shippuden)

Madara Uchiha dalam cerita Naruto memiliki kekuatan Susanoo, yang bisa dianggap sebagai bentuk area dominasi di medan perang. Dengan mengeluarkan Susanoo dalam bentuk penuh, Madara menciptakan perlindungan absolut dan kekuatan serangan luar biasa dalam satu wilayah besar di sekitarnya. Susanoo ini membuat siapa pun yang berada di dalam jangkauan serangannya hampir tidak memiliki peluang untuk mendekat tanpa terluka parah.

Tidak hanya Susanoo, saat Madara menguasai kekuatan Rinnegan, ia mampu menciptakan teknik berskala besar seperti Chibaku Tensei untuk memanipulasi lanskap medan tempur secara keseluruhan. Teknik ini membentuk sebuah bola gravitasi yang menarik segala sesuatu di sekitarnya ke satu titik, menciptakan area baru tempat Madara menjadi pusatnya. Dengan begitu, dia bisa memaksa lawan bertarung di kondisi yang sudah ia kontrol.

Berbagai teknik milik Madara menunjukkan bagaimana dominasi area dapat digunakan dalam peperangan besar, bukan hanya duel individu. Keunggulannya dalam mengatur ruang tempur menjadikannya salah satu contoh karakter anime yang kekuatannya mendekati konsep Domain Expansion dalam skala luar biasa luas.

Meruem (Hunter x Hunter)

Meruem, sang Raja Semut Chimera, mungkin tidak memiliki kemampuan sihir atau kekuatan supernatural yang menciptakan ruang khusus, tapi pertarungannya melawan Netero memperlihatkan konsep dominasi area secara fisik dan mental. Selama pertarungan, Meruem mampu membaca, memprediksi, dan mengendalikan pergerakan musuhnya dengan ketepatan tinggi, seakan-akan ia menciptakan “ruang” di mana setiap gerakan lawan telah diprediksi.

Dalam pertempuran di ruang bawah tanah NGL, Meruem memperlihatkan betapa pentingnya menguasai area dengan kekuatan dan insting tempur. Ia dapat menekan Netero sedemikian rupa hingga Netero harus mengandalkan strategi ekstrem untuk bertahan. Setiap langkah Meruem terasa seperti langkah yang mengunci ruang gerak lawan, mirip dengan efek psikologis dari Domain Expansion.

Selain kecepatan dan kekuatan fisiknya, kecerdasan Meruem juga menjadi faktor utama dalam menciptakan “domain”-nya sendiri di medan tempur. Kombinasi ini membuatnya menjadi ancaman mutlak yang mendominasi seluruh arena tanpa perlu sihir atau teknik ilusi, cukup dengan kemampuan alami yang diperkuat oleh evolusi.

Gilgamesh (Fate Series)

Gilgamesh dengan kekuatan “Gate of Babylon”-nya memperlihatkan bentuk dominasi area yang unik di dunia Fate. Ketika dia membuka gerbang perbendaharaannya, Gilgamesh bisa memanggil ribuan senjata legendaris yang ditembakkan ke arah musuh dari berbagai arah. Dalam pertempuran, ruang di sekitarnya langsung berubah menjadi wilayah serang tanpa henti yang dia kendalikan sepenuhnya.

Sifat “Gate of Babylon” membuat siapa pun yang mendekat sulit bertahan karena serangan bisa datang dari sudut mana pun. Tanpa perlu bergerak banyak, Gilgamesh bisa menahan, menyerang, dan mengalahkan musuh cukup dari satu tempat, mengubah sekitarnya menjadi zona mematikan. Ini menciptakan kesan seolah-olah ia membangun Domain Expansion-nya sendiri lewat kekuatan harta bendanya.

Selain jumlah serangan yang luar biasa, Gilgamesh juga bisa memilih senjata tertentu yang paling efektif untuk melawan musuh yang berbeda-beda. Fleksibilitas ini membuatnya mampu menyesuaikan serangan dalam area dominasinya dan memperkuat posisinya sebagai penguasa di medan pertempuran.

Shigaraki Tomura (My Hero Academia)

Shigaraki Tomura, terutama setelah mendapatkan kekuatan All For One dan evolusi Quirk Decay-nya, memperlihatkan dominasi area tempur yang sangat besar. Dengan satu sentuhan, Shigaraki bisa menghancurkan segala hal di sekelilingnya dalam radius luas, membuat area tersebut sepenuhnya tidak aman bagi siapa pun yang berani mendekat. Efek ini membuatnya mampu mengubah sebuah lokasi biasa menjadi zona kehancuran instan.

Pada saat pertarungan besar antara pahlawan dan penjahat di seri, Shigaraki menunjukkan bagaimana kekuatan destruktif miliknya tidak lagi terbatas pada satu target saja. Dengan menyebarkan Decay ke tanah dan struktur di sekitarnya, ia bisa menghancurkan kota dalam hitungan detik. Tidak hanya menjadi ancaman langsung, tetapi juga mengendalikan situasi dengan membuat lawan kehilangan tempat berpijak.

Teknik ini seolah membentuk “domain” milik Shigaraki, di mana hukum kehancuran berlaku untuk semua benda yang berada di wilayah tersebut. Kekuatan ini menjadikan setiap area yang diinjaknya menjadi wilayah pribadi yang sangat berbahaya, membuat lawan harus terus berpikir dua kali sebelum menyerang atau bahkan hanya mendekat.

Dio Brando (JoJo’s Bizarre Adventure)

Dio Brando, terutama setelah mendapatkan kekuatan The World, memperlihatkan konsep dominasi dalam pertempuran lewat manipulasi waktu. Dengan kemampuan menghentikan waktu selama beberapa detik, Dio mengendalikan seluruh arena tempur tanpa ada yang bisa melawan atau menghindar. Saat waktu berhenti, Dio bisa bergerak bebas, menyerang, dan mengubah posisi lawan tanpa perlawanan.

Dalam setiap pertarungan, efek “za warudo” ini menciptakan sensasi seperti Dio menguasai seluruh ruang di sekitarnya. Para musuhnya tidak bisa melihat, merasakan, atau bahkan mengantisipasi gerakannya selama waktu berhenti, membuat pertempuran seakan sudah selesai sebelum benar-benar dimulai. Dominasi ini membuat Dio hampir tak terkalahkan dalam banyak skenario.

Kekuatan ini tidak hanya soal serangan, tapi juga tentang membuat mental lawan goyah. Dengan fakta bahwa setiap serangan bisa datang dari arah manapun saat waktu berjalan kembali, Dio membangun kekuasaan total atas ruang dan waktu di sekitarnya, mirip dengan konsep Domain Expansion dalam bentuk manipulasi dimensi berbeda.

Law (One Piece)

Trafalgar D. Water Law dikenal dengan kemampuan buah iblis Ope Ope no Mi yang memungkinkan dia menciptakan “Room”, sebuah area berbentuk bola transparan tempat dia memiliki kendali absolut. Di dalam Room ini, Law bisa memindahkan objek, memotong benda atau tubuh tanpa membunuh, dan bertarung dengan keunggulan mutlak yang membuatnya hampir tak tersentuh.

Saat Room aktif, pertempuran berubah sepenuhnya menjadi permainan Law. Semua yang ada di dalam jangkauan teknik ini bisa dimanipulasi sesuai kehendaknya, baik itu senjata, posisi musuh, hingga bagian tubuh mereka. Konsep ini menunjukkan bagaimana Law mendominasi sebuah ruang dalam pertarungan dengan kombinasi kemampuan unik dan kecerdasan taktis.

Dengan Room yang ukurannya bisa diperbesar sesuai kekuatan Law, kemampuan ini semakin mendekati konsep Domain Expansion di mana pemiliknya menciptakan wilayah sendiri dan bertindak sebagai penguasa penuh di dalamnya. Law menggunakan kemampuan ini baik untuk pertarungan skala kecil maupun pertempuran besar di dunia One Piece.

Lucy Heartfilia (Fairy Tail)

Lucy Heartfilia dari anime Fairy Tail menggunakan konsep kekuatan yang menyerupai domain expansion ketika ia memanggil Celestial Spirit King. Tidak seperti pemanggilan biasa, kontrak dengan Celestial Spirit King memungkinkan Lucy untuk secara langsung mengubah seluruh medan pertarungan menjadi wilayah yang dikuasai oleh roh raja tersebut. Ketika Celestial Spirit King hadir, lingkungan sekitar berubah drastis, memperlihatkan auranya yang menekan semua musuh dan memberikan keuntungan penuh kepada Lucy dan sekutunya.

Penggunaan Celestial Spirit King menjadi langkah terakhir saat Lucy berada di situasi genting. Berbeda dari teknik pemanggilan roh biasa, Celestial Spirit King tidak hanya hadir sebagai kekuatan bantuan, tetapi juga menciptakan tekanan luar biasa terhadap area di sekitarnya. Musuh yang berada di dalam pengaruhnya akan kesulitan bergerak dengan bebas karena kekuatan dan kehadiran sang raja sangat dominan, membuatnya hampir mustahil untuk melawan tanpa strategi khusus.

Kemampuan ini juga memperlihatkan bagaimana Lucy sebagai penyihir roh bintang mampu meningkatkan keterikatannya dengan para Spirit. Biasanya, pemanggilan Celestial Spirit King dilakukan dengan pengorbanan besar, seperti mematahkan salah satu kunci roh. Dengan begitu, perubahan area menjadi wilayah kekuasaan Celestial Spirit King terasa seperti versi alami dari konsep domain expansion yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga ikatan batin dan pengorbanan yang tinggi.

Esdeath (Akame ga Kill!)

Esdeath dari anime Akame ga Kill! memiliki kekuatan unik bernama Mahapadma yang fungsinya menyerupai konsep domain expansion. Saat mengaktifkannya, Esdeath membekukan waktu di sekitarnya dalam radius tertentu, membuat semua makhluk hidup di dalam area tersebut tidak dapat bergerak, kecuali dirinya. Teknik ini menciptakan sebuah “ruang terkunci” di mana hanya Esdeath yang berkuasa penuh, memberikan keuntungan absolut dalam pertempuran.

Untuk bisa mengaktifkan Mahapadma, Esdeath harus memenuhi beberapa syarat, seperti memiliki suhu tubuh yang sangat rendah dan kekuatan Es yang sudah mencapai puncaknya. Begitu syarat tersebut terpenuhi, waktu akan membeku, dan lawan-lawannya menjadi sasaran empuk tanpa bisa memberikan perlawanan. Kekuatan ini tidak berlangsung lama, tetapi cukup untuk mengubah jalannya pertarungan dengan satu gerakan cepat yang menentukan.

Konsep Mahapadma sendiri memperlihatkan dominasi penuh terhadap ruang dan waktu dalam batasan tertentu, mirip dengan bagaimana domain expansion menciptakan medan khusus untuk menjebak lawan. Teknik ini menonjolkan sifat Esdeath yang tak kenal ampun dan strategis, karena dia menggunakan kekuatan absolut ini dengan perhitungan yang matang, memastikan kemenangan tanpa memberikan celah sedikit pun kepada musuhnya.

Nah Geeks, itu dia para karakter anime dengan kekuatan yang secara konsep serupa denga domain expansion. Mengingat dunia anime penuh kejutan, siapa tahu, di masa depan, akan ada lebih banyak teknik “domain expansion” versi unik dari karakter-karakter favorit lainnya!

Artikel 10 Karakter Anime Dengan Kekuatan Mirip Domain Expansion! pertama kali tampil pada Greenscene.

Share.