Tinggal di dunia shinobi seperti Naruto ternyata tidak semenyenangkan yang banyak orang kira karena ada banyak fakta menyedihkan yang muncul dalam universe tersebut. Universe Naruto merupakan salah satu universe yang sangat menarik dan penuh warna. Meskipun begitu, ternyata ada berbagai hal yang tidak menyenangkan yang terjadi di universe Naruto yang mungkin jarang dibahas atau jarang diketahui dalam ceritanya. Apa saja?
Kondisi Amegakure Yang Tidak Berubah
Fakta menyedihkan pertama di universe Naruto yang pertama adalah bagaimana salah satu desa shinobi atau desa ninja. yaitu Amegakure, tidak mengalami perubahan meskiun alur ceritanya sudah selesai. Seperti yang diperlihatkan dalam seriesnya, Amegakure atau Desa Hujan adalah salah satu desa yang paling misterius dan tragis. Desa ini terkenal karena sejarah panjangnya yang dipenuhi dengan konflik, perang, dan penderitaan.
Selama bertahun-tahun, Amegakure menjadi medan pertempuran bagi desa-desa ninja besar yang saling berperang. Inilah yang kemudian menyebabkan desa tersebut harus mengalami kerusakan yang tidak terhitung pada infrastruktur dan kehidupan penduduknya. Selain itu, tidak terhitung juga berapa banyak kerugian lainnya yang harus mereka alami selama era peperangan tersebut.
Meskipun desa ini sempat dipimpin oleh Nagato atau Pain dengan tujuan untuk membawa perdamaian melalui kekuatan, sayangnya cara kepemimpinannya sangat brutal dan kehancuran yang ditimbulkannya hanya memperburuk kondisi desa tersebut. Ketika series Naruto selesai, Amegakure tetap berada dalam bayang-bayang masa lalunya yang kelam. Kondisi desa ini pun seolah sama sekali tidak berubah meskipun Naruto berhasil membawa kedamaian ke seluruh dunia.
Monumen Itachi
Siapa yang tidak mengenal sosok Itachi Uchiha yang merupakan salah satu anggota klan Uchiha paling populer. Selain itu, Itachi merupakan sosok yang sangat tragis dalam alur cerita Naruto di mana dia rela melakukan apapun demi desanya, termasuk menghabisi seluruh klannya sendiri. Namun, ada hal yang mungkin tidak banyak orang lain ketahui tentang sosok Itachi Uchiha.
Dalam novel Itachi Shinden dan Sasuke Shinden diceritakan bahwa ada sebuah monumen patung Itachi Uchiha yang terletak di sebuah desa kecil. Setelah Itachi menjadi ninja buronan Konoha dan memutuskan untuk bergabung dengan Akatsuki, dia pernah melakukan hal baik. Dalam hal ini, Itachi diceritakan pernah membantu desa kecil tersebut saat dia sedang mencari obat untuk penyakit autoimunnya.
Pada waktu yang bersamaan, desa itu diserang oleh ninja buron lain. Tanpa mengenakan jubah Akatsuki, Itachi membantu desa tersebut dan berhasil mengusir para ninja buron yang menyerang desa itu. Sebelum pergi, Itachi meninggalkan pesan kepada penduduk desa yaitu ketika suatu hari ada seseorang yang datang ke desa tersebut dengan mata yang sama seperti milikku (Sasuke), itu berarti dia sudah tewas. Sebagai bentuk penghargaan atas bantuan Itachi, penduduk desa membangun monumen untuknya. Bertahun-tahun kemudian, Sasuke mengunjungi desa tersebut dan melihat patung kakaknya, di salah satu sisi batu terukir sebuah kalimat yang tertulis “Seorang anak kecil yang mengorbankan dirinya untuk menyelesaikan masalah orang dewasa.” Melihat serta membaca monumen tersebut membuat Sasuke sangat terkejut dan sekaligus sedih.
Nasib Hidup Itachi
Seperti yang disebutkan di atas, Itachi Uchiha merupakan salah satu karakter yang sangat tragis di universe Naruto. Bisa dibilang, Itachi sangat dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi seseorang dan kepentingan kelompok. Padahal, usianya saat itu masih terhitung remaja. Sejak desa Konoha didirikan, banyak pihak yang menaruh kecurigaan besar terhadap klan Uchiha.
Aksi Madara Uchiha yang selalu memberontak terhadap desa Konoha semakin menumbuhkan rasa takut dan tidak percaya terhadap klan tersebut. Dengan rasa takut penduduk Konoha yang sangat besar, akhirnya sang Hokage memutuskan untuk membatasi kegiatan dan aktivitas dari klan Uchiha di Konoha. Hal ini membuat klan Uchiha marah. Ayah Itachi yang sekaligus merupakan pemimpin dari klan Uchiha saat itu, Fugaku, memasukan anaknya ke pasukan Anbu.
Itachi pun mulai memata-matai desa Konoha dan klan lainnya demi usaha kudeta. Namun, sebenarnya pada saat itu, Itachi sudah menjadi mata-mata bagi Konoha dibawah kendali Danzo. Dengan statusnya sebagai agen ganda, Itachi percaya bahwa dia membantu hal tersebut demi sebuah perdamaian yang akan tewujud. Danzo sendiri percaya bahwa jika klan Uchiha tidak diawasi, maka mereka mungkin akan memulai perang. Itachi kemudian menginformasikan rencana kudeta dari klannya tersebut kepada Danzo. Dia kemudian memanipulasi Itachi dengan mengatakan bahwa upaya kudeta tersebut tidak akan berhenti tanpa adanya pertumpahan darah.
Akatsuki Kehilangan Arah
Berbicara mengenai Itachi Uchiha dan Akatsuki, terdapat fakta menyedihkan lainnya yang ada di universe Naruto. Fakta menyedihkan tersebut adalah bagaimana Akatsuki harus kehilangan arah dan tujuan mereka apalagi pasca kehilangan salah satu anggota awal Akatsuki, yaitu Yahiko. Akatsuki awalnya didirikan oleh Yahiko, Nagato, dan Konan dengan tujuan untuk membawa perdamaian sejati ke dunia shinobi yang penuh konflik.
Pada awalnya, tujuan mereka adalah menciptakan dunia yang bebas dari perang dan penderitaan dengan cara menyatukan kekuatan mereka untuk mengatasi ketidakadilan yang terjadi yang ada di dunia Naruto. Namun, setelah kematian tragis Yahiko dalam pertempuran melawan Hanzo dan pasukannya kelompok Akatsuki seolah kehilangan arah dan tujuan. Mereka mulai mengalami perubahan signifikan.
Nagato, yang sangat terpukul oleh kehilangan temannya tersebut, kemudian mengambil alih kepemimpinan dan memutuskan untuk melanjutkan visi Akatsuki. Namun, di bawah kepemimpinan Nagato mereka melakukan pendekatan yang jauh lebih keras dan ekstrim serta brutal. Di bawah pimpinan Nagato, tujuan Akatsuki bergeser dari sekadar mencari perdamaian menjadi menggunakan kekuatan dan kekerasan untuk memaksakan perdamaian mereka melalui dominasi dan kontrol. Untuk mewujudkannya mereka pun rela melakukan apapun seperti menyerang desa lain, mencuri Jyuubi, dan sebagainya. Perubahan tujuan ini menciptakan perpecahan dan konflik di dalam Akatsuki, serta di luar organisasi.
Menyerang Rekannya Sendiri
Pertarungan Sasuke melawan Danzo merupakan salah satu pertarungan yang menarik. Setelah diperlihatkan bahwa lengan dari Danzo ditanami oleh Sharingan. Dalam pertarungan tersebut kita melihat bagaimana Sasuke berubah menjadi lebih ganas. Dia menghabisi nyawa Danzo beberapa kali, yang berhasil kembali hidup berkat Izanagi.
Ketika Danzo menyadari bahwa Sasuke memiliki keunggulan atas dirinya, Dia kemudian menjadikan Karin sebagai tawanan. Danzo berpikir bahwa Sasuke akan “melemahkan” serangannya karena dia memiliki orang yang dia anggap spesial bagi Sasuke. Tapi, nyatanya hal itu tidak berguna sama sekali. Dengan menggunakan Jutsu Kirin, Sasuke justru melukai Karin dan juga Danzo.
Hal ini membuat Danzo dan bahkan Karin terkejut dengan aksi yang dilakukan oleh Sasuke. Ternyata, apa yang Sasuke lakukan terhadap Karin nyatanya juga terjadi kepada mantan rekannya yang di kemudian hari menjadi istrinya, Haruno Sakura. Entah apa yang ada dalam pikiran Sasuke, dia justru berusaha untuk membunuh Sakura. Jika saja Naruto tidak datang tepat waktu dan menyelamatkan Sakura, mungkin Sasuke sudah berhasil membunuhnya. Kemudian saat perang besar ninja, Sasuke mengeluarkan Genjutsu kepada Sakura dan mengalahkannya.
Kematian Asuma Di Tangan Hidan
Rasanya fakta menyedihkan di universe Naruto satu ini sudah sangat populer di kalangan fans dan jadi salah satu momen menyedihkan di seriesnya. Asuma Satuobi salah satu shinobi kuat di desa Konoha. Dia merupakan mentor bagi Chouji Akimicho, Nara Shikamaru, dan juga Ino Yamanaka dan merupakan bagian dari tim 10. Meskipun begitu, Asuma harus tewas dalam salah satu misi.
Saat itu, Asuma diberikan tugas untuk memburu dua anggota berbahayaa dari kelompok Akatsuki, Hidan dan Kakuzu. Meskipun mampu memberikan perlawanan dalam pertarungan tersebut, sayangnya oertarungan terakhir Asuma sangat intens dan penuh risiko, di mana dia berjuang keras untuk melindungi desa dan timnya. Namun, luka-luka yang dia alami terlalu parah dan dia akhirnya meninggal dunia.
Kematian Asuma tersebut bukan hanya meninggalkan luka mendalam bagi Team 10, namun bagi Kurenai Yuhi. Dia adalah mantan rekannya yang kemudian menjadi istrinya. Asuma Sarutobi meninggal dunia saat Kurenai sedang mengandung anak mereka yang di masa depan diberi nama Mirai Sarutobi. Kurenai harus melanjutkan hidupnya dan merawat Mirai Sarutobi sebagai ibu tunggal. Kehilangan Asuma di masa-masa seperti itu membuat cerita ini semakin menyentuh, memperlihatkan bagaimana pengorbanan seorang shinobi mempengaruhi keluarga mereka.
Gagal Melindungi Naruto
Fakta menyedihkan ini mungkin menjadi salah satu perdebatan di kalangan fans Naruto. Namun, tidak sedikit fans yang menganggap jika sang Hokage ketiga, Hiruzen Sarutobi, gagal untuk melindungi Uzumaki Naruto. Di awal seriesnya diperlihatkan bagaimana Uzumaki Naruto lahir ketika momen besar terjadi di desa Konoha, yaitu Obito menyerang dengan memanfaatkan Kurama.
Seperti yang Geeks ketahui akibat dari peristiwa mengerikan tersebut kedua orang tua Naruto, Kushina dan Minato, akhirnya harus merelakan nyawa mereka demi melindungi Konoha. Mereka juga rela mengorbankan nyawa demi melindungi anak mereka yang baru lahir yaitu Naruto. Minato sendiri sebenarnya sempat berbicara dengan Hiruzen Sarutobi di man dia menitipkan anaknya tersebut kepada sang Hokage Ketiga.
Sayangnya, seperti yang kita lihat dalam series Naruto yang terjadi justru dia hidup dan tumbuh sendirian. Hiruzen seolah membatasi pertemuannya dan jarang bertemu dengan Naruto. Hiruzen diketahui hanya bertemu ketika memberikan uang bulanan dan bisa dibilang hanya dalam beberapa momen saja ketika Naruto merasa sendirian. Selain pertemuan, Naruto juga seolah tidak memiliki uang yang cukup untuk sehari-harinya. Dia hanya memakan ramen tanpa makan-makanan yang sehat. Bahkan, Naruto harus tinggal sendirian di sebuah kamar. Banyak fans yang kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Hiruzen tersebut, padahal Minato sudah berkorban demi Konoha.
Kemunculan Tentara Anak
Sebelum desa Konoha terbentuk, dunia di universe Naruto berada dalam situasi yang mencekam di mana peperangan antar klan ninja bahkan perang antara desa ninja sering terjadi. Era peperangan dan konflik tersebut kemudian dikenal dengan nama Warring States Period. Mereka semua bertarung, bertempur satu sama lain, demi sebuah kedigdayaan dan dominansi.
Banyak klan ninja yang mirip seperti pembunuh bayaran atau tentara bayaran. Mereka direkrut oleh para penguasa untuk bertarung demi mereka, yang mana hal tersebut sering menjadi konflik antar wilayah dan tidak pernah ada kestabilan. Anak-anak yang lahir pada zaman itu harus terkena imbas yang mengerikan dari semuanya. Mereka harus ikut berperang sejak usia masih kecil.
Mereka semua dilatih untuk meneruskan lingkaran kematian, kebencian, dan rivalitas tersebut. Kakashi Hatake, Rin Nohara, dan Obito Uchiha adalah contoh nyata dari hal ini. Mereka semua terpaksa dikirim ke medan perang demi bertempur melawan musuh. Akibat dari hal ini Hatake harus kehilangan dua temannya. Meskipun di era Boruto hal tersebut sudah tidak lagi terjadi, namun ini jadi salah satu catatan buruk dalam sejarah universe Naruto.
Perbedaan Kasta
Hal ini memang tidak terjadi di semua klan melainkan hanya di satu klan saja yaitu Hyuga. Klan ini diketahui memiliki segregasi atau perpisahan kasta di mana diketahui jika ada klan kepala yang menjadi pemimpin dari klan Hyuga. Serta, di bawah klan kepala terdapat klan cabang di mana posisi mereka bisa dibilang ada di bawah klan kepala. Inilah yang menjadi posisi dari Neji Hyuga dan keluargaya.
Pada puluhan tahun lalu, kejadian kurang menyenangkan sempat terjadi pada klan Hyuga. Hinata Hyuga diketahui diculik oleh sosok yang diduga adalag pemimpin dari Desa Awan atau Kumogakure. Mereka melakukan hal tersebut demi mendapatkan Byakugan. Pemimpin dari klan Hyuga saat itu, Hiashi, memutuskan untuk menghabisi sosok tersebut dan membuat desa awan akhirnya berusaha membalas dendam.
Mengetahui hal ini, Hiashi melakukan hal yang kurang terpuji dim mana dia menyalahkan adiknya, Hizashi, atas peristiwa tersebut. Akibatnya, dia pun harus tewas di tangan para shinobi Kumogakure. Hal inilah yang membuat Neji sangat ketakutan dan menaruh dendam yang sangat luar biasa terhadap klan Hyuga lainnya, terutama Hinata Hyuga. Dia bahkan hampir saja menghabisi nyawanya dalam ujian Chunin.
Masalah Rasisme
Fakta menyedihkan di universe Naruto yang terakhir tidak lain adalah masalah rasisme atau perundungan terhadap klan Uchiha. Selain sang kakak, Hashirama Senju, bagaimana perlakukan kurang adil terhadap klan Uchiha juga dilakukan oleh sang adik yaitu Tobirama Senju. Bahkan, bisa dibilang bagaimana Tobirama mengasingkan klan Uchiha dianggap sangat berlebihan.
Saat pertama kali klan Senju dan Uchiha mendeklarasikan perdamaian dan mendirikan Konoha, kedua belah pihak harus sama-sama puas dan senang atas perdamaian yang mereka buat. Namun, sayangnya, keputusan yang dibuat Hashirama dan Tobirama untuk tidak lagi melibatkan Madara dalam sistem pemerintahan, membuat klan Uchiha tersinggung dan keberatan.
Bahkan, tidak ada tindakan apa pun yang dilakukan oleh Tobirama dan bahkan Hashirama untuk memperbaiki hubungan antara klan Uchiha dan para penduduk Konoha. Dia juga seolah juga mewarisi kebencian tersebut terhadap penerusnya seperti Hiruzen dan Danzo. Padahal, bisa dibilang, klan Uchiha juga memberikan kontribusi yang sangat besar bagi Konoha. Namun, reputasi yang buruk dari klan Uchiha membuat mereka semakin dijauhi.
Dunia atau universe Naruto nyatanya memiliki berbagai fakta yang menyedihkan di balik berbagai kedahsyatan dan keindahan dari berbagai tempat-tempat tersebut. Terlepas dari universe Naruto yang sudah berubah menjadi dunia yang penuh perdamaian di era Boruto, namun berbagai fakta menyedihkan di atas menjadi bukti masa lalu yang kurang baik.
Artikel 10 Fakta Menyedihkan di Semesta Naruto! pertama kali tampil pada Greenscene.
