Tokusatsu merupakan salah satu genre yang sangat populer di mana beberapa versi live action anime mengadaptasi konsep tersebut. Industri perfilman Jepang sudah tidak asing dengan mengadaptasi anime dalam versi live action. Biasanya, anime yang diadaptasi berkonsep shounen atau series anime yang populer. Meskipun begitu, ada juga beberapa series anime live action yang mengadaptasi konsep Tokusatsu.
Space Battleship Yamato
Salah satu series anime bertema luar angkasa yang sangat ikonik. Series anime ini menginspirasi berbagai series anime lainnya, bahkan ada juga sekuel serta adaptasi live action dari series ini. Series Space Battleship Yamato sendiri pertama kali rilis pada tahun 1970 dan kesuksesan seriesnya mengawal popularitas anime bertema luar angkasa lainnya. Bahkan, anime ini juga berhasil memengaruhi genre lainnya.
Space Battleship Yamato menghadirkan setting di masa depan ketika bumi berada di ambang kehancuran akibat radiasi yang sangat mematikan. Sekelompok kru kapal kemudian secara berani melakukan petualangan menuju luar angkasa. Mereka mencoba untuk mencari planet yang bisa mereka jadikan tempat tinggal selanjutnya. Namun, petualangan tersebut tidaklah mudah.
Di tahun 2010, adaptasi film live action series anime ini dirilis. Film ini hampir sama sekali tidak merubah alur cerita dari series perdana animenya. Namun, memang ada beberapa perubahan detil yang muncul seperti beberapa karakter yang gender atau jenis kelaminnya berubah. Fakta menariknya adalah film ini hanya melakukan proses shooting yang cukup cepat yaitu sekitar 4 bulan. Namun, pihak rumah produksi lebih banyak menghabiskan waktu untuk menghadirkan efek visual di filmnya yaitu sekitar 9 bulan. Hal ini membuat filmnya berhasil menduduki posisi pertama box office Jepang pada saat itu.
Cutie Honey
Cutie Honey merupakan series anime Tokusatsu yang sangat populer di Jepang. Hal inilah yang kemudian membuat series anime tersebut kemudian diadaptasi dalam versi live action. Cutie Honey sendiri bercerita tentang sosok Kisaragi Honey, seorang wanita muda yang ceria dan menarik yang bekerja di Tachibana Trading Corporation. Dia adalah pendatang baru di kantor itu.
Para ekerja lain mengambil keuntungan darinya dengan memaksakan dokumen mereka pada dirinya. Akhirnya, dia selalu bekerja lembur dan tidak punya waktu untuk menemukan teman sejati. Namun, Honey tetap ceria dan hidup, karena identitas aslinya adalah Cutie Honey yaitu pahlawan super yang bisa berubah menjadi apa pun dengan menggunakan kalungnya untuk menyala dan berkata “Honey Flash!”
Cutie Honey sendiri merupakan Tokusatsu yang menghadirkan konsep dewasa. Hal ini terjadi karena dalam ceritanya Honey diperlihatkan tewas sebelum dibangkitkan kembali menjadi cyborg. Menariknya, ada kurang lebih tiga versi Cutie Honey yang mana dari ketiganya versi kedua merupakan yang paling populer. Film tersebut dibintangi oleh bintang majalah dewasa Miki Hara.
Gantz
Gantz mungkin adalah sebuah franchise yang klasik, namun franchise ini memiliki taste yang cukup menarik. Gantz merupakan manga karya Hiroya Oku yang menghadirkan cerita horor fiksi ilmiah. Sayangnya, versi anime dari Gantz kurang begitu berhasil mengangkat hal yang ada di manganya dan kurang bisa meraih hype yang sama seperti versi manganya.
Pada 2010, versi live action dari Gantz kemudian dirilis. Film adaptasi ini coba untuk memperkuat dan menghadirkan apa yang tidak ada dalam sumber aslinya, termasuk sosok sifat protagonis utamanya yang cukup menyebalkan. Alur ceritanya ssengaja dibuat lebih mudah untuk dicerna dan dinikmati oleh banyak orang. Film ini pun lebih memilih untuk menghadirkan cerita pada umumnya dan mengurangi berbagai hal-hal yang berbau anime.
Terlepas dari konsepnya tersebut tidak sedikit para fans yang justru kurang menganggapi baik hal ini. Namun, pada kenyataanya, film ini bisa dikatakan sukses. Efek visual yang luar biasa menjadi aslah satu hal yang banyak dipuji dari filmnya. Namun, kualitas akting dari para cast dan juga berbagai elemen lainnya di film ini memberikan hasil yang positif untuk filmnya.
The Skull Man
Skull Man adalah salah satu karya manga yang telah merajai dunia sejak pertama kali muncul di Weekly Shnen Magazine pada tahun 1970. Ceritanya sendiri memperkenalkan kita pada seorang pahlawan tidak biasa yang lahir dari kegelapan dan membalas dendam dengan kekuatan yang unik. Saat mengembangkan Skull Man, Shotaro Ishinomori, yang juga dikenal sebagai otak di balik Kamen Rider, tidak hanya menciptakan karakter utama yang gelap dan kompleks, tetapi juga membawa pengaruh mendalam dalam dunia manga.
Skull Man adalah salah satu dari sedikit antihero pertama yang muncul di dunia manga, menghadirkan karakter yang bersedia mengorbankan nyawa orang tidak bersalah dalam pencarian balas dendamnya. Namun, kisah Skull Man tidak hanya berhenti di halaman manga. Serial animasi Skull Man yang disiarkan pada tahun 2007 membawa karakter ini ke layar kaca dengan gaya yang mengagumkan.
Pada 2007 sempat muncul sebuah film spesial dari Skullman yaitu The Skull Man: Prologue of Darkness. Sesuai dengan namanya, film ini menjadi prolog atau cerita pengantar untuk series animasinya yang populer. Dalam film ini, kita akan melihat cerita masa lalu dari para karakter mulai dari apa yang terjadi kepada sang karakter hingga motivasi mengapa kemudian dia melakukan hal tersebut.
009-1: The End Of Begining
Series anime 009-1 mungkin kurang begitu populer di telinga para pecinta anime di Indonesia. Namun, series ini menghadirkan dunia di mana ada banyak android hebat bermunculan. Salah satu yang terhebat adalah seorang agen rahasia cantik bernama Mylene Hoffman. Dia adalah seorang cyborg, di mana banyak bagian tubuhnya sudah diganti dengan berbagai hal robotik.
Hal tersebut menunjangnya dalam hal daya tahan, kekuatan, dan juga kemampuan untuk bisa menembakan senjata dari dadanya. Ceritanya sendiri bersetting tentang sebuah dunia yang gelap dan berbahaya, di mana perang dunia tidak pernah berakhir. Berkat pertempuran selama 140 tahun, dunia terbagi menjadi dua faksi, Barat dan Timur. Mylene dan tiga orang agen rahasia lainnya berasal dari wilayah Barat. Dan dia berusaha untuk bisa memenangkan pertempuran itu.
Pada tahun 2013 sempat muncul film live actionnya yang berjudul 009-1: The End of Begining. Film ini menghadirkan alur cerita yang kurang lebihnya sama dengan versi anime dan versi animenya. Seperti halnya Cutie Honey, film ini diperuntukan untuk para penonton yang dewasa. Karena itulah, ada banyak adegan eksplisit, darah, dan hal lainnya yang muncul dalam ceritanya.
Yatterman
Adaptasi anime yang mengadaptasi konsep Tokusatsu pertama adalah Yatterman. Ini merupakan salah sattu adaptasi live action anime yang jarang dikenal oleh para fans. Nama Takashi Miike sudah menjadi salah satu sutradara yang terkenal dan luar biasa. Kiprahnya sebagai sutradara bahkan bukan hanya terkenal di Jepang, namun juga luar negara Jepang.
Menariknya adalah Miike terkenal sebagai sutradara yang memang sering menghadirkan adaptasi anime dan manga dalam versi live action. Diketahui ada lebih dari 100 film yang sudah Takashi Miike hadirkan, di mana beberapa diantaranya adalah Ace Attorney, As The Gods Will, Terra Formars, dan Diamond iss Unbreakable. Namun, satu film karya Takashi Miike yang kurang mendapatkan perhatian seperti film lainnya adalah Yatterman.
Yatterman atau Yattaman merupakan series animasi yang rilis pada 1977 sampai 1979. Nuansa anime minggu pagi memang sangat kental dalam seriesnya, yang mana kemudian Takashi Miike ditunjuk untuk menghadirkan cerita Yatterman dalam versi live action di tahun 2009. Yatterman versi film ini berhasil menghidupkan tema super sentai yang menarik seperti di seriesnya. Sayangnya, popularitas dari film ini sangat kurang.
Gatchaman
Adaptasi anime live action bertema Tokusatsu terakhir adalah Gatchaman. Memiliki nama lain Science Ninja Team Gatchaman atau Kagaku Ninjatai Gatchaman dalam bahasa Jepang, ini adalah sebuah series anime yang diproduksi oleh Tatsunoko Production dan pertama kali ditayangkan pada tahun 1972. Series ini menceritakan kisah lima pahlawan muda yang membentuk tim Gatchaman.
Kelompok superhero tersebut dipimpin oleh Ken Washio (Eagle Ken). Anggota tim lainnya adalah Joe Asakura (Condor Joe), Jun (Swan Jun), Jinpei (Swallow Jinpei), dan Ryu (Owl Ryu). Mereka bekerja untuk International Science Organization (ISO) dan bertarung melawan organisasi jahat Galactor yang berusaha menguasai dunia dengan memanfaatkan teknologi canggih dan sumber daya alam.
Setiap anggota Gatchaman memiliki kostum khusus yang memungkinkan mereka untuk berubah menjadi ninja dengan kekuatan dan kemampuan khusus. Kostum mereka juga dilengkapi dengan sayap yang memungkinkan mereka terbang dan melakukan manuver akrobatik. Pada tahun 2013 terdapat film adaptasi darii series animenya yang berhasil mendapatkan banyak sekali pujian dari para fans.
Tokusatsu nyatanya tidak hanya yang berkaitan dengan Kamen Rider, Ultraman, atau Super Sentai. Ada juga berbagai adaptasi film live action anime yang memang sebelumnya sudah mengadaptasi konsep atau tema Tokusatsu. Beberapa judul di atas adalah contoh nyata dari hal tersebut.
Artikel 7 Anime Live Action Berkonsep Tokusatsu! pertama kali tampil pada Greenscene.