Sejak awal Dragon Ball, keberadaan naga menjadi salah satu elemen kunci dalam cerita. Para naga ini tidak hanya bertindak sebagai makhluk legendaris, tetapi juga memiliki peran besar dalam menentukan jalannya peristiwa di dunia Dragon Ball. Setiap naga memiliki keunikan tersendiri, mulai dari kemampuan mengabulkan permintaan hingga menjadi ancaman besar bagi semesta. Berikut adalah berbagai naga yang pernah muncul dalam universe Dragon Ball!
Shenron
Legenda Shenron dimulai ketika tujuh Dragon Ball dikumpulkan dan seseorang memanggilnya dengan seruan khusus. Dengan tubuh panjang berwarna hijau dan mata merah yang tajam, Shenron muncul untuk mengabulkan satu permintaan bagi siapapun yang memanggilnya. Sebagai naga pertama yang diperkenalkan dalam cerita, Shenron menjadi simbol dari sistem keinginan yang mendasari banyak konflik dan petualangan di Dragon Ball.
Kekuatan yang dimiliki Shenron memiliki batasan tertentu. Ia tidak dapat menghidupkan kembali seseorang lebih dari sekali dan tidak bisa mengabulkan permintaan yang melampaui kekuatan penciptanya, Kami. Selain itu, Shenron juga bisa dimusnahkan, seperti yang dilakukan oleh Raja Piccolo setelah menggunakannya untuk memulihkan kekuatannya. Meskipun begitu, naga ini bisa diciptakan kembali oleh Dewa yang bertanggung jawab atas Dragon Ball, seperti saat Dende menggantikannya dengan versi yang lebih kuat.
Selain menjadi bagian penting dalam alur cerita, Shenron juga memiliki sifat netral. Ia tidak peduli apakah permintaan seseorang bersifat baik atau jahat, selama itu masih dalam batas kekuatannya. Hal ini membuatnya menjadi entitas yang murni sebagai alat, bukan sosok dengan kehendak sendiri.
Porunga
Di Planet Namek, penduduknya memiliki Dragon Ball sendiri yang bisa memanggil naga mereka, Porunga. Berbeda dengan Shenron yang ramping, Porunga memiliki tubuh besar dan berotot dengan bentuk lebih menyerupai manusia daripada naga. Kelebihannya dibanding Shenron adalah kemampuannya untuk mengabulkan tiga permintaan, meskipun terdapat beberapa batasan dalam penggunaannya.
Kelebihan utama Porunga adalah ia bisa menghidupkan kembali seseorang lebih dari sekali, berbeda dengan Shenron yang memiliki keterbatasan dalam hal itu. Selain itu, naga ini juga bisa memulihkan kondisi fisik seseorang secara penuh, bahkan lebih efektif dibandingkan teknik penyembuhan biasa. Salah satu contoh penting adalah saat Porunga menghidupkan kembali Piccolo dan membawanya ke Planet Namek untuk membantu pertarungan melawan Frieza.
Namun, Porunga memiliki kelemahan yang cukup unik. Ia hanya bisa dipanggil dengan bahasa Namekian, sehingga tidak sembarang orang bisa menggunakannya tanpa bantuan penduduk Namek. Selain itu, kehidupannya juga terikat pada Guru Namek, yang berarti jika penciptanya meninggal, Porunga pun akan ikut lenyap hingga ada penerus yang menghidupkannya kembali.
Ultimate Shenron
Dalam cerita Dragon Ball GT, muncul versi naga lain yang dikenal sebagai Ultimate Shenron. Dengan warna merah menyala dan ukuran yang lebih besar dibandingkan Shenron biasa, naga ini berasal dari Black Star Dragon Balls, yang merupakan peninggalan Dewa terdahulu sebelum Kami. Kemampuannya jauh lebih besar dibanding Shenron, karena ia bisa mengabulkan permintaan apa pun tanpa batasan.
Namun, penggunaan Ultimate Shenron memiliki konsekuensi yang mengerikan. Setelah sebuah keinginan dikabulkan, Black Star Dragon Balls akan menyebar ke seluruh galaksi, dan jika tidak dikumpulkan dalam waktu satu tahun, planet tempat permintaan itu dibuat akan hancur. Inilah yang membuat Ultimate Shenron lebih berbahaya dibanding naga lainnya, karena kehadirannya bisa menjadi bencana besar jika tidak dikelola dengan baik.
Dalam alur cerita GT, Ultimate Shenron pertama kali digunakan oleh Pilaf untuk mengubah Goku kembali menjadi anak kecil. Kemudian, Baby menggunakan kekuatannya untuk menghidupkan kembali Planet Vegeta dan memindahkan seluruh Tsufurian ke sana. Setelah peristiwa ini, Black Star Dragon Balls akhirnya dimusnahkan untuk mencegah kehancuran lebih lanjut.
Black Smoke Shenron
Ketika Dragon Balls digunakan terlalu sering, mereka mengumpulkan energi negatif yang bisa menyebabkan malapetaka besar. Hal ini pertama kali terlihat dalam Dragon Ball GT ketika Dragon Balls retak dan memunculkan Black Smoke Shenron, sebuah entitas gelap yang merupakan kebalikan dari Shenron biasa.
Tidak seperti naga lainnya yang netral atau setidaknya masih memiliki moralitas tertentu, Black Smoke Shenron adalah entitas yang sepenuhnya jahat. Alih-alih mengabulkan keinginan, ia malah menciptakan ancaman baru dengan membagi dirinya menjadi tujuh Shadow Dragons yang masing-masing mewakili salah satu keinginan yang pernah dikabulkan. Para Shadow Dragons ini menjadi musuh utama dalam alur cerita terakhir Dragon Ball GT.
Keberadaan Black Smoke Shenron menjadi pelajaran penting dalam penggunaan Dragon Balls. Jika digunakan terlalu sering untuk kepentingan pribadi atau egois, energi negatif yang terkumpul dapat menyebabkan kehancuran besar yang tidak bisa diatasi dengan mudah.
Super Shenron
Di era Dragon Ball Super, muncul naga yang lebih kuat dari semua versi sebelumnya, yaitu Super Shenron. Dibentuk oleh Zalama, sang Dragon God, naga ini memiliki ukuran yang luar biasa besar, bahkan lebih besar dari sebuah galaksi. Ia hanya bisa dipanggil dengan menggunakan Super Dragon Balls, bola naga raksasa yang tersebar di seluruh Universe 6 dan Universe 7.
Tidak seperti naga lainnya yang memiliki batasan dalam mengabulkan permintaan, Super Shenron dapat mengabulkan keinginan apa pun tanpa pengecualian. Salah satu contoh paling menonjol adalah saat Zamasu menggunakan kekuatannya untuk menjadi abadi dan berpindah ke tubuh Goku dalam timeline alternatif, yang menciptakan sosok Goku Black. Selain itu, setelah Tournament of Power, Android 17 menggunakan Super Shenron untuk menghidupkan kembali semua alam semesta yang telah dihancurkan oleh Zeno.
Proses pemanggilan Super Shenron juga lebih rumit dibandingkan naga lain. Selain mengumpulkan tujuh Super Dragon Balls yang berukuran planet, pemanggil harus mengucapkan mantra khusus dalam bahasa Dewa untuk mengaktifkannya. Dengan kekuatan tanpa batas dan peran besar dalam alur cerita Dragon Ball Super, Super Shenron bisa dibilang merupakan naga paling kuat yang pernah muncul dalam waralaba ini.
Toronbo
Penduduk Planet Cereal juga memiliki Dragon Balls mereka sendiri, yang jauh lebih unik dibandingkan dengan yang ada di Bumi atau Namek. Dengan hanya membutuhkan dua bola naga untuk dipanggil, Toronbo muncul sebagai Eternal Dragon dari planet tersebut. Bentuknya menyerupai naga tradisional, tetapi dengan tubuh berwarna perak kebiruan dan mata merah menyala.
Toronbo memiliki sifat yang lebih interaktif dibandingkan dengan naga lainnya. Jika permintaan yang diajukan tampak mustahil atau tidak sesuai, ia akan menawarkan alternatif agar permohonan itu tetap bisa dikabulkan dengan syarat tertentu. Hal ini terlihat ketika Granolah meminta menjadi petarung terkuat di Universe 7. Karena tidak bisa memberinya kekuatan yang melebihi batas alami tubuhnya, Toronbo justru menawarkan solusi lain, yaitu dengan mengorbankan sisa umur Granolah untuk memaksimalkan potensinya dalam waktu singkat.
Meskipun terlihat lebih fleksibel dalam mengabulkan keinginan, Toronbo tetap memiliki batasan. Ia tidak bisa menciptakan kekuatan yang benar-benar baru, tetapi hanya bisa membangkitkan potensi tersembunyi seseorang atau mempercepat suatu proses alami. Hal ini menjadikannya salah satu naga yang lebih bijaksana, tetapi juga lebih berisiko bagi mereka yang tidak memahami konsekuensi dari permintaannya.
The Shadow Dragons
Jika kebanyakan naga dalam Dragon Ball adalah pemberi harapan atau alat untuk mencapai tujuan tertentu, Shadow Dragons justru merupakan akibat buruk dari penyalahgunaan Dragon Balls. Muncul dalam Dragon Ball GT, mereka lahir dari energi negatif yang menumpuk akibat penggunaan Dragon Balls selama bertahun-tahun.
Setiap Shadow Dragon mewakili satu dari tujuh bola naga yang telah terlalu sering digunakan, dan masing-masing memiliki karakteristik serta kekuatan unik. Beberapa yang paling berbahaya di antaranya adalah Nuova Shenron, yang memiliki kekuatan api super panas, serta Syn Shenron, yang kemudian berkembang menjadi Omega Shenron—salah satu ancaman terbesar yang pernah dihadapi Goku dan kawan-kawan.
Keberadaan Shadow Dragons menjadi pengingat bahwa kekuatan besar harus digunakan dengan bijaksana. Dengan mengandalkan Dragon Balls secara berlebihan, para karakter dalam Dragon Ball tanpa sadar menciptakan ancaman yang hampir menghancurkan dunia mereka sendiri. Ini adalah salah satu dari sedikit cerita dalam waralaba yang menyoroti dampak negatif dari sesuatu yang biasanya dianggap sebagai berkah.
Nah itu dia berbagai naga di kisah Dragon Ball, bukan tidak mungkin Geeks di masa depan kita akan diperkenalkan dengan naga baru yang lebih kuat atau memiliki aturan yang lebih kompleks.
Artikel 7 Naga di Universe Dragon Ball! pertama kali tampil pada Greenscene.